sebuah slogan yang mencerminkan betapa berharganya keberadaan listrik dalam kehidupan kita....
masalah biaya ganti rugi/ pembebasan lahan, saya pribadi tidak terlalu tahu-menahu, namun saya sependapat bahwa "Masyarakat yang mana sih yang tidak mau kampungnya diterangi?"....
mengenai kabel bawah tanah yang anda pertanyakan, setelah membaca sejumlah literatur, alasan mengapa PLN tidak menggunakan kabel bawah tanah adalah karena masalah finansial, meski tidak tahu pasti besar angkanya, namun setelah saya bertanya kesana kemari, mereka (orang-orang yang bekerja di perusahaan terkait, red) mengatakan bahwa dana yang harus dikeluarkan untuk kabel bawah tanah SANGAT JAUH LEBIH BESAR/MAHAL dibanding jaringan udara + tiangnya....
alasan lainya yaitu efektivitas dan efisiensi..., sederhananya, jika terjadi gangguan, sulit untuk menelusuri di bagian mana kah yang mengalami gangguan. bandingkan dengan jaringan udara yang dapat dilihat langsung...
menanggapi pembangkit tenaga angin (selanjutnya saya singkat PLTB saja, pembangkit listrik tenaga bayu) yang anda katakan, saya sedang mencari tahu dulu, setahu saya, itu bukan milik PLN..., selengkapnya, mungkin di lain kesempatan, berhubung masjid dekat tempat saya online tengah mengumandangkan panggilan shalat...
menutup wacana ini, kepada rekan-rekan semua, ikutlah meramaikan forum diskusi ini...., kemajuan Selayar juga merupakan tanggung jawab kita bersama...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar