Laman

Sabtu, 04 April 2009

KM Dharma Manggala Kandas Di Tanjung Bira

KM Dharma Manggala yang sejak awal Februari 2003 melayani penyeberangan Bira (Bulukumba)-Pamatata, Kabupaten Selayar (Sulsel), mengalami musibah tidak jauh dari dermaga tanjung Bira, Bulukumba, Rabu malam.

Kapal jenis "roro" yang memuat 107 penumpang, empat buah bus, satu unit mobil kanvas dan lima sepeda motor bertolak dari dermaga Bira menuju Selayar pukul 19.00 wita. Namun 45 menit setelah meninggalkan dermaga itu, tiba-tiba ombak besar menghantam, seiring dengan bertiupnya angin kencang, sehingga kapal kandas sekitar 100 meter dari tempatnya bertambat.

Hantaman ombak yang cukup deras disertai angin kencang pada malam itu membuat kapal kandas dan miring sehingga air masuk ke perut kapal setinggi tiga meter.

Nakhoda kapal bersama ABK-nya dibantu beberapa aparat pelabuhan Tanjung Bira berhasil mengevakuasi seluruh penumpang ke darat, sementara kendaraan terendam air dan sulit diangkut dari dalam perut kapal tersebut.

"KM. Dharma Manggala yang sebelumnya beroperasi di Jawa Timur melayari rute Surabaya - Kaliangat, tidak tenggelam tetapi cuma kandas," kata Kepala cabang Dharma Lautan Utama, Budiyono yang dihubungi di Makassar, Rabu malam.

Menurutnya, pelabuhan Bira tampak agak dangkal dan airnya terkadang surut saat kapal akan berlayar, apalagi pada malam musibah tersebut tiba-tiba dihantam ombak keras dan angin kencang.

Saat kapal tersebut lepas tambat dari pelabuhan Bira, cuaca dalam keadaan baik tetapi ketika kapal baru meninggalkan dermaga sekitar 100 meter, tiba-tiba berhembus angin kencang disertai ombak besar (Bombang Tellue, bahasa Bugis), menjadikan kapal kandas.

Semua penumpang berhasil dievakuasi, sementara kendaraan akan diupayakan dievakuasi hari Kamis ini bekerjasama instansi terkait di pelabuhan itu, katanya seraya menyatakan, KM. Dharma Manggala yang dinakhodai Beatus Badi Idong tidak dalam posisi tenggelam, tetapi hanya kandas tidak jauh dari dermaga itu.

Pihak perusahaan tetap bertanggungjawab kepada seluruh penumpang kapal tersbut dan akan memberikan biaya yang ingin kembali ke Makassar maupun yang akan melanjutkan pelayaran ke Selayar, katanya menambahkan.

Kadis Perhubungan Sulsel, Drs. H. Tadjuddin Noor yang dihubungi secara terpisah membenarkan hal itu namun belum mengetahui pasti penyebab terjadinya musibah kapal tersebut.

Tidak ada komentar: