Laman

Senin, 14 Desember 2009

Dokumentasi Posko Satlak PB 2009

Penemuan Pelampung Di Selayar

Penemuan Pelampung Kapal Di Selayar


Memasuki musim barat 2009, dari hasil penelusurannya di wilayah Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar. Belum lama ini Posko Satlak Penanggulangan Bencana kabupaten setidaknya berhasil mengamankan tiga pelampung kapal dan tiga life jacket.

AIPEKSS Desak Pemkab Kepulauan Selayar Tuntaskan Persoalan Nama Ruas Jalan


Minta Penambahan Nama Jl. Reformasi
Persoalan penamaan jalan di Kabupaten Kepulauan Selayar seakan dianggap masalah sepele. Meski hilangnya sejumlah papan nama jalan di daerah ini acap kali menimbulkan kebingungan terhadap para pencari alamat tanpa terkecuali di kalangan petugas pos & giro yang akan mengantar paket kiriman atau pun nomor tes CPNS yang akan mengikuti ujian pegawai.
Menyikapi masalah ini, Ketua Umum Assosiasi Insan PERS Kabupaten Selatan-Selatan Pusat Kabupaten Bantaeng, Cabang Kepulauan Selayar, Fadly Syarif pun ikut akan bicara yang pada kesimpulannya mendesak instansi terkait untuk segera menuntaskan persoalan hilangnya papan nama jalan pada sejumlah ruas di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dalam penegasannya, Fadly juga meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk segera meletakkan nama Jl. Reformasi pada ruas jalan di sebelah kiri Mesjid Nurul Hidayah Muhammadiyah Bua-Bua Barat.
Menurutnya, hal itu diilhami oleh pembukaan ruas jalan tersebut yang sempat diwarnai aksi unjuk rasa bertepatan pada saat pengurus Mesjid Nurul Hidayah Muhammadiyah mencoba memagar jalan ini dengan alasan akan membangun gedung persalinan milik BKIA. Aksi unjuk rasa tuntutan protes atas penutupan jalan ini dilaksanakan beberapa hari pasca aksi unjuk rasa untuk menumbangkan kekuatan rezim pemerintahan orde baru dibawah kepemimpinan Mantan Presiden Soeharto (Alm).
Aksi protes ini kata Fadly dilakukan atas dasar amanah pemilik tanah bernama Dg. Mao yang beberapa saat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya sempat menitipkan pesan agar jangan pernah ada bangunan yang berdiri di atas ruas jalan dimaksud. Pasalnya, tanah tersebut telah diwakafkan untuk jalanan agar amal jariyah almarhum tetap mengalir, jelasnya. (Den)

Ir. Romlah Sosok Orang Cerdas Dan DiperhitungkanSepenggal Catatan Alumni SMI Era 1970-an


Laporan : Fadly Syarif
Menyusul santernya penyebutan nama Kepala Dinas PU Kabupaten Kepulauan Selayar, Ir. H. Romlah sebagai salah seorang sosok kepala dinas yang dianggap layak untuk mendampingi Incumbent di bursa Pilkada 2010.
Sejumlah tokoh masyarakat di daerah ini seolah tak ingin ketinggalan angkat bicara mengenai figur Ir. Romlah, salah satu diantaranya, Mantang yang merupakan rekan sekolah Ir. Romlah semasa menuntut ilmu di SMI.
Menurutnya, selama menimba ilmu di SMI, Ir. Romlah memang dikategorikan sebagai salah seorang siswa yang tergolong cukup cerdas dan cerdik. Bahkan, kejeniusannya hampir dapat dikatakan berada di atas rata-rata teman-teman sekelasnya di bangku kelas III C SMI.
Terbukti, setelah menamatkan pendidikannya Ir. Romlah langsung diterima bekerja pada salah satu perusahaan ternama di era tahun 1970-an dengan menempati posisi yang cukup diperhitungkan di perusahaan itu.
Di mana dia juga adalah merupakan sosok yang sangat dibutuhkan perusahaan tempatnya bekerja kala itu. Pilihan bekerja di perusahaan swasta mungkin merupakan pilihan terbaik baginya, ketimbang harus hidup menjadi seorang pegawai negeri dengan gaji dan kehidupan yang pas-pas-an.
Pasalnya, pada masa tersebut gaji pegawai masih dikategorikan cukup rendah.
Setelah Ir. Romlah berhasil melengkapi fasilitas kehidupannya dengan bekerja di perusahaan swasta seperti rumah, berikut kelengkapan perabot sampai mobil, barulah kemudian dia menikah dan masuk bekerja sebagai seorang pegawai negeri sipil daerah.
Selain itu, dia juga dikenal sebagai sosok seorang pria yang religius, jujur dan taat beribadah. Sehingga wajar, bila dari jabatannya sebagai Kepala Dinas PU, Ir. Romlah kemudian acap kali disebut-sebut layak untuk tampil berdampingan dengan Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. H. Syahrir Wahab, MM pada periode keduanya untuk masa bhakti 2010-2015 mendatang (*)

Melirik Perjuangan Andi Zulkifli


Memulai Hidup Dari Usaha Tempel Ban Sampai Industri Kerajinan Keramik
Laporan : Fadly Syarif
Siang itu terik panas matahari menyelimuti langit Bumi Tanadoang saat Ujung Pandang Ekspress bertolak meninggalkan pusat ibukota Benteng menuju industri kerajinan keramik di Desa Parak.
Parak merupakan salah satu desa di ujung utara ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar yang belakangan ini dikenal dengan kawasan pengembangan peternakan ayam potong, produksi aspal butas dan kawasan pengembangan industri kerajinan keramik.
Selain dikenal sebagai kawasan peternakan ayam potong, dan pengembangan industri kerajinan keramik, wilayah ini juga tergolong cukup kaya akan bahan baku kerajinan meubel meja akar kayu yang memiliki pangsa pasar cukup besar di Bumi Tanadaoang.
Dari hasil perbincangan Ujung Pandang Ekspress dengan pemilik industri kerajinan keramik kayra mandiri terungkap “tanpa terasa genap setengah tahun sudah industri kerajinan karya mandiri berdiri di Dusun Boneapara, Desa Parak, Kecamatan Bontomanai”.
Dimana Berbagai produk kerajinan telah berhasil di produksinya dalam rentang waktu setengah tahun terhitung sejak bulan mei 2009 silam. Sebelum resmi mencetak berbagai jenis barang-barang kerajinan, berupa pot bunga, profil arsitektur bangunan rumah, dan gorong-gorong.
Awalnya, Andi Zulkifli (25 tahun), Sang pemilik industri kerajinan memulai kehidupan barunya sebagai seorang perantau di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan membuka usaha tempel ban dan mencuci kabilator kendaraan.
Sampai kemudian, dari hasil jeripayahnya itu Zulkifli pun berhasil bangkit dan memulai usaha baru di bidang industri kerajinan keramik serta peternakan ayam potong dengan bantuan dua orang karyawan yang masih merupakan keluarga dekatnya sendiri.
Hasil kerajinan berupa pot bunga masing-masing dipasarkan dengan harga bervariasi antara Rp. 25.000,- sampai dengan harga Rp. 60.000,- per buahnya, tergantung pada pilihan motif dan besar pot yang di pesan konsumen. Demikian pula halnya untuk harga profil arsitektur bangunan rumah yang dipasarkan antara Rp. 4000,- sampai Rp. 25.000 per satu buahnya. Sedangkan gorong-gorong di jual seharga Rp. 100.000,- per buah
Dalam sebulannya, industri kerajinan keramik ini bisa menghabiskan bahan baku sampai delapan kubik pasir sungai dan 90 zak semen. Namun sayang sekali, produk kerajinan pot bunga yang dicetak dengan menggunakan alat manual berupa kursi putar bekas tersebut, baru bisa dipasarkan di lokalan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Meski sudah pernah sekali waktu ada warga Kabupaten Bulukumba yang singgah menyambangi industri ini dan sempat membeli dua buah pot bunga untuk dibawah ke Bulukumba.
Latar belakang usaha kerajinan yang baru berbentuk home industri ini bahkan nyaris mengakibatkan omzet penjualan hasil kerajinan tidak pernah diketahui besaran jumlahnya. Semua habis digunakan untuk menutupi kebutuhan biaya hidup keluarga sehari-hari.
Diakhir percakapannya dengan Ujung Pandang Ekspress Andi Zulkilfli menitipkan harapan, agar saban hari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dapat melirik dan memberikan suntikan tambahan bantuan modal untuk pengembangan industri kerajinan yang sementara waktu hanya menempati kolong rumah tersebut.
Sembari berhayal, kiranya bantuan itu bukanlah dalam bentuk pinjaman yang kelak nanti harus dikembalikan ke tangan pemerintah kabupaten, sama halnya dengan penawaran Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan & Energi beberapa waktu lalu. (*)

Posko Satlak PB Kepulauan Selayar Amankan Enam Pelampung


Salah satunya Milik Perusahaan TB. Pandu Surya-8 Samarinda
Laporan : Fadly Syarif
Bersamaan dengan masuknya bulan Desember tahun 2009. pekan ini tiga ring boy (pelampung keselamatan kapal, red) kembali ditemukan secara bersamaan terdampar di perairan laut Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Menanggapi informasi warga sekaitan dengan penemuan ketiga ring boy tersebut, Posko Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kepulauan Selayar langsung meluncur ke TKP guna kepentingan evakuasi barang bukti ke posko kabupaten guna di adakan proses identifikasi lebih lanjut.
Meski dari hasil identifikasi sementara, pada salah satu ring boy berhasil ditemukan tulisan nama perusahaan pelayaran TB. Pandu Surya-8 Samarinda. Tidak sama halnya dengan dua ring boy lain yang diketemukan dalam kondisi tidak mencantumkan identitas perusahaan pelayaran sama sekali.
Setelah diamankan dari tangan warga masyarakat barang bukti berupa tiga buah ring boy kemudian dipersaksikan dihadapan Kepala Dusun Appatanah, sebelum kemudian dikoordinasikan dan diserah terimakan ke Pemerintah Kecamatan Bontosikuyu.
Dari Desa Appatanah, kegiatan penyisiran terus berlanjut ke Dusun Tongke-Tongke, tempat ditemukannya sebuah pelampung baju (life jacket) sekitar pukul 15.30 WITA Minggu (13/12) bertempat di pesisir pantai sebelah selatan.
Pada life jacket ini lagi-lagi tidak ditemukan adanya petunjuk nama perusahaan pelayaran. Namun demikian, penemuan life jacket di perairan Dusun Tongke-Tongke ini kian memperbesar keyakinan personil Posko Satlak Penanggulangan Bencana kabupaten untuk terus menyisir kawasan pantai Kecamatan Bontosikuyu.
Hasilnya, dua life jacket tanpa identitas kembali ditemukan di perairan Dusun Kayu Panda dalam kondisi mengapung. Mengakhiri kegiatan penyisiran, enam barang bukti yang berhasil ditemukan langsung di serahkan kepada Pemerintah Kecamatan Bontosikuyu yang diterima langsung Camat setempat, Andi Akhyadin, SH di rumah kediamannya di Jl. R.A Kartini Benteng Selayar.
Dalam sambutan penerimaannya Camat Bontosikuyu, Andi Akhyadin, SH menyatakan “bisa jadi ring boy ini ditemukan warga sesaat setelah terlempar dari kapal yang tidak tahan terombang-ambing di tengah amukan hantaman badai gelombang pasang.”
Terlebih lagi katanya, sampai sejauh ini pihaknya belum pernah menerima laporan penemuan korban kapal tenggelam dari warga masyarakat di sekitar wilayah kecamatan Bontosikuyu”.
Akan tetapi, Akhyadin berjanji untuk mulai mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama berlangsungnya musim barat tahun 2009 ini. Baik itu, kecelakaan pelayaran mau pun menekan sedini mungkin terjadinya kerusakan rumah warga akibat hantaman badai gelombang pasang mau pun angin kencang.
Setelah diserah terimakan kepada Pemerintah Kecamatan Bontosikuyu, ke enam barang bukti langsung diantar ke Posko Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten untuk diamankan.
Sampai dengan diturunkannya berita ini total barang bukti pelampung yang berhasil diamankan Posko Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kepulauan Selayar telah mencapai enam buah pelampung. (*)

PDP Kepulauan Selayar Bergerilya Sosialisasikan Paket Syi’ar


Tampil Mempermudah Pengurusan KTP Gratis
Sebagai wujud komitmen Partai Demokrasi Pembaruan Kabupaten Kepulauan Selayar yang merupakan salah satu dari 13 peserta deklarasi partai non parlemen pendukung pasangan Drs. H. Syahrir Wahab, MM & H. Saiful Arif, SH, saat ini jajaran Pengurus Partai Demokrasi Pembaruan Kabupaten Kepulauan Selayar mulai bergerilya ke seluruh wilayah dusun, desa dan kecamatan untuk mensosialisasikan pemenangan pasangan incumbent atau yang disingkat Syiar.
Bahkan, jajaran pengurus PDP kabupaten juga telah menyebarkan tim-tim andalannya di semua daerah pemilihan guna menjaring dukungan sebesar-besarnya untuk pasangan Drs. H. Syahrir Wahab, MM & H. Saiful Arif, SH.
Menurut pengurus harian Partai Demokrasi Pembaruan, Fadly Syarif dalam rangka memaksimalkan perolehan dukungan di masyarakat personil tim bayangan PDP di seluruh wilayah kecamatan sampai sejauh juga telah diinstruksikan guna menfasilitasi pengurusan KTP gratis bagi mereka para wajib pilih yang tercatat belum memiliki kelengkapan dokumen kependudukan.
Selain dimaksudkan sebagai salah satu upaya penyadaran kepemilikan dokumen kependudukan dan mengantisipasi masuknya jaringan terorisme ke Kabupaten Kepulauan Selayar, Fadly Syarif juga mengharapkan langkah ini akan dapat mempermudah warga bersangkutan untuk menyalurkan hak pilihnya pada penyelenggaraan bursa pilkada pemilihan bupati & wakil bupati Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2010 mendatang.
Lebih jauh langkah tersebut kata Fadly Syarif sekaligus diharapkan dapat meminimalisir tingginya jumlah wajib pilih yang tidak dapat menyalurkan hak pilihnya lantaran tidak memiliki dokumen kependudukan.
Daerah terakhir yang sempat dikunjungi tim PDP Kabupaten Kepulauan Selayar dalam rangkaian kegiatan sosialisasi pasangan Drs. H. Syahrir Wahab, MM & H. Saiful Arif, SH adalah Dusun Bahuluang, Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu.
Dalam kunjungan ini tim PDP Kabupaten setidaknya sempat mencatat empat aspirasi dari masyarakat masing-masing proyek pembangunan jalan pemukiman sepanjang 2000 meter, pembangunan tanggul pantai sepanjang 1500 meter, berikut penuntasan proyek pembangunan tambatan perahu serta penguburan pemakaman tua Dusun Bahuluang.
Pada bagian lain Fadly Syarif juga menyebutkan, dukungan PDP Kabupaten Kepulauan Selayar terhadap pasangan incumbent bukanlah suatu hal yang tidak mendasar. Pasalnya, dari pengamatan jajaran pengurus PDP Kabupaten Kepulauan Selayar sosok Drs. H. Syahrir Wahab, MM & H. Saiful Arif, SH masih merupakan figur pemimpin terbaik dari yang terbaik (the best is the best) untuk masa depan Bumi Tanadoang lima tahun kedepan.
Sederetan bentuk ketertinggalan pembangunan masih menanti sentuhan tangan sosok Drs. H. Syahrir Wahab, MM bersama pasangan barunya, H. Saiful Arif, SH. Baik itu, keterbelakangan dunia pendidikan dengan masih banyaknya gedung perumahan guru, gedung SD dan sekolah lanjutan yang belum sempat tersentuh perhatian pemerintah disebabkan karena keterbatasan anggaran.
Begitu pula halnya, keterbelakangan pada sektor pertanian di mana Kabupaten Kepulauan Selayar sampai sejauh ini masih terus disuplay sayur mayur dan beras dari kabupaten tetangga.
Namun satu hal yang tak kalah pentingnya bahwa pada periode keduanya, Drs. H. Syahrir Wahab, MM diyakini dapat tampil mengembalikan citra Bumi Tanadoang sebagai penghasil kakao terkemuka di kawasan timur Indonesia dengan lebih awal menjawab persoalan hama tupai yang kerap meresahkan petani kakao di daerah ini. (*)