Laman

Rabu, 27 Mei 2009

ANAK PULAU PEMEGANG KEMUDI SELAYAR


Selayar bagi Syahrir Wahab memang tak asing lagi, Dia anak pulau yang lahir tanggal 24 April 1947 di Taka Bonerate, sebuah pulau terpencil yang jauh dari daratan Kepulauan Selayar dan hanya berbentuk titik di atlas nusantara. Segala persoalan yang dihadapi masyarakat Kepulauan Selayar, telah dijadikan agenda tugas dalam kepemimpinannya, baik saat ini maupun di masa dating.
Syahrir Wahab yang kini menjabat Bupati Kepulauan Selayar, memerkirakan masih ada sekitar 45 ribu penduduk Kepulauan Selayar yang berada dalam kondisi kehidupan memprihatinkan, terutama mereka yang berada di wilayah kepulauan.
Selama ini, pembangunan lebih bergaung di pusat kabupaten. Sementara penderitaan masyarakat di daerah terpencil nyaris terabaikan.
Melihat tantangannya hidup masyarakat yang begitu berat, maka ketika mencalonkan diri dalam Pilkada Kabupaten Selayar, Syahrir Wahab bertekad mengubah kehidupan masyarakat Selayar, khususnya di lima Kecamatan yang terisolir. Menurutnya,mereka itu memberikan kontribusi bagi daerah, tetapi pelayanan yang menjadi hak-haknya diabaikan.
Sebenarnya,katanya,masyarakat tidak mengharapkan perlakuan khusus.Jika pemerintah mampu menyediakan infra struktur jalan,sumber air minum, penerangan listrik dan pelayanan kesehatan, maka hal itu mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupannya. “ Sangat tidak masuk akal kalau harga air menjadi lebih mahal dari pada harga minyak, lantaran harus mengambil air dari tempat yang jauh dengan memakai motor tempel. Itu membutuhkan banyak BBM,” jelasnya.
Syahrir juga akan mengkaji kembali pemberdayaan masyarakat pantai. Daerah ini memiliki sumber hasil laut yang kaya dan sangat beragam, namun hanya memperkaya nelayan luar. Untuk itu pemerintah akan mencari bentuk pemberian permodalan yang aman guna membiayai peralatan serta membuka akses pasar ke daerah lainnya.
Anak pulau yang memegang kemudi Kabupaten Kepulauan Selayar itu, kredibilitasnya tak diragukan lagi. Ia mengawali jenjang karir pamong dari pegawai honorer di Pememrintah Kota Makassar hingga menjabat Sekretaris Kabupaten Jeneponto dari tahun 1999 s.d. 2005, dan akhirnya terpilih menjadi Bupati Selayar untuk masa jabatan pertama pada tahun 2005. Pengalaman itu menjadi modal yang mengantarkan ia untuk memimpin wilayah yang dikenal terisolir dan rawan pangan menuju hari esok yang lebih baik, lebih adil dan lebih sejahtera.
Kepulauan Selayar adalah salah satu nama Kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan diantara beberapa Kabupaten/Kota lainnya. Daerah ini memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat menjanjikan, khususnya sector pertanian dan perikanan. Kabupaten Kepulauan Selayar juga memiliki objek wisata laut yang bertaraf internasional yakni taman nasional Taka Bonerate. Ditempat ini, pengunjung bisa menyelam sambil menikmati keindahan biota laut taman Nasional Taka Bonerate. Daerah yang berbatasan selat flores itu, dikenal pula sebagai daerah penghasil buah jeruk. Buah jeruk asal Kabupaten Kepulauan Selayar, tidak saja dapat ditemui dikota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, tetapi dapat pula ditemui pada pasar buah dikota Makassar dan di Balikpapan (Kaltim).
Menurut Syahrir yang juga mantan Sekretaris Kabupaten Jeneponto, dia tampil dalam Pilkada di Daerah tanah kelahirannya tak lain karena desakan masyarakat disana. Sebagai Putera daerah, katanya untuk membangun daerahnya adalah hal yang wajar dan tidak perlu ditawar-tawar lagi. “ saya maju, tak lain untuk berbakti bagi tanah kelahiran, kemajuan daerah dan masyarakat, “ ujarnya.
Syahrir menambahkan, keberhasilan dalam Pilkada adalah keberhasilan masyarakat Selayar. Dia berhasil memilih calon Kepala Daerahnya secara langsung dari hati nurani yang paling dalam. “ Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Kepulauan Selayar yang telah member amanah untuk membangun,Kabupaten Kepulauan Selayar lima Tahun kedepan dan amanah yang dititipkan masyarakat itu haruslah dijunjung tinggi, “ ujarnya.
Syahrir mengungkapkan, keberhasilan dan kemajuan daerah bukanlah tanggungjawab Bupati/Wakil Bupati semata melainkan semua komponen masyarakat. Dengan dasar itu, katanya, dia dan pasangannya merangkul semua komponen masyarakat untuk bersatu padu membangun Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi daerah yang maju dan sejahtera.
Program prioritas yang diterapkan setelah dilantik, yang mencanangkan program-program Empat Tertib atau 4 T dan Program Empat Sukses atau 4 S. Program 4 Tertib (4 T), meliputi : tertiba administrasi kepegawaian, tertib administrasi keuangan, tertib administrasi peralatan dan tertib pelaksanaan peraturan perundang-undangan. Sedangkan program 4 Sukses (4 S), meliputi : Sukses pelayanan masyarakat, sukses peningkatan pendapatan, sukses pelaksanaan pengawasan dan sukses pelaksanaan pembangunan. Menurut Syahrir, program 4 T, khususnya tertib administrasi kepegawaian, yakni aparat yang menempati jabatan tertentu harus memenuhi kriteria dan melalui mekanisme yang ditetapkan. “ pegawai ditempatkan berdasarkan golongan dan eselon serta disiplin ilmu yang dimiliki jadi tidak asal pasang saja, “ ujarnya.
Kabupaten Kepulauan Selayar menurut Syahrir, sebuah Kabupaten yang memiliki potensi Kelautan dan Perikanan yang cukup besar. Bahkan potensi ini dapat meningkatkan pendapatan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat agar potensi tersebut dikelola dengan baik, lanjutnya, pihaknya akan membangun sekolah Kejuruan setingkat SLTA yang memfokuskan bidang kelautan dan perikanan. “ saya juga akan memberdayakan para nelayan dengan menyiapkan fasilitas pengelolaan pendaratan ikan, “ ujarnya.
Dibidang lain, katanya, tetap menjadi prioritas terutama pengembangan sektor pertanian dan pendidikan, kesehatan dan pengadaan air bersih, “ katanya.
Diera kepemimpinan bupati H. Syahrir Wahab, produktifitas pertanian terus digenjot. Jika sebelumnya produksi padi hanya 1 sampai dengan 2 ton perhektar, kini meningkat menjadi 6 sampai dengan 7 ton perhektar.
Atas keberhasilannya dalam pembangunan di sektor pertanian, khususnya produktivitas tanaman padi yang ada di Pulau Jampea, Kecamatan Pasimasunggu, maka pemerintah Pusat menyerahkan penghargaan untuk Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Penghargaan tersebut diserahkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan diterima langsung Bupati Kepulauan Selayar, Syahrir Wahab di Istana Negara.
Kasubag Pemberitaan Humas Selayar, Salewang mengatakan, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras Bupati selama ini. “ ini adalah hasil dari perjuangan Bupati untuk mendapatkan bantuan perluasan sawah yang akan ditanami padi dan jagung,” jelas Salewang di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Diceritakan Salewang, ada kisah menarik yang dialami Bupati saat menghadap ke Dirjen Lahan Departemen Pertanian di Jakarta beberapa waktu lalu. Salah seorang staf Departemen Pertanian mengaku tidak tahu Kabupaten Kepulauan Selayar. “ saat itu juga pak bupati langsung menjelaskan potensi padi yang ada dipulau Jampea,” tutur Salewang, mengutip komentar salah seorang dari staf Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kepulauan Selayar yang mendampingi Bupati saat menghadap Dirjen di Jakarta. Penghargaan yang diperoleh Selayar ini memang menjadi kebanggaan tersendiri. Pasalnya, masih ada beberapa Kabupaten penghasil padi di Provinsi Sulawesi Selatan yang belum mendapatkan penghargaan, seperti Jeneponto dan Bulukumba. “ Justru Kepulauan Selayar yang terpisah dari daratan Sulawesi Selatan mampu meningkatkan produksi padinya hingga 105 persen. Sedangkan daerah lain tidak ada yang mampu di atas 10 persen. Mengapa kita bisa mencapai itu? Karena kita menggunakan bibit unggul dan pupuk yang berkualitas, “ jelas Salewang.
Bupati Kepualaun Selayar, Syahrir Wahab menjelaskan, Kabupaten yang memperoleh penghargaan adalah Daerah yang mampu mencetak areal persawahan diatas 100 persen. Dan selama ini Selayar mampu merealisasikan itu. Semoga kedepan dapat dilanjutkan dan ditingkatkan demi kemaslahatan seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, Dunia dan Akherat Insya Allah.

Sabtu, 16 Mei 2009

DPD PKS Ajukan Gugatan Ke Mahkamah Konstitusi KPU Selayar Tunda Penetapan Hasil Pemilu Laporan : Fadly Syarif



Menyusul surat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 194/S4/KPU-KSLY/C5/V/2009 tanggal 13 Mei 2009 Perihal Undangan Rapat Pleno Terbuka, maka Rapat Penetapan hasil Pemilu Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu dan Penetapan Calon Terpilih Calon Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar yang semula dijawalkan akan berlangsung pada (17/5) 2009ditunda sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Penundaan ini didasarkan, pada gugatan sengketa hasil Pemilu yang disampaikan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) sebagai salah satu Partai Politik peserta Pemilu legislatif 2009 di Kabupaten Kepulauan Selayar, Ke Mahkamah Konstitusi sesuai Fax dari Komisi Pemilihan Umum No : 844/KPU/V/2009 tanggal 16 Mei 2009 Perihal : Perselisihan hasil Pemilu Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu dan Penetapan calon terpilih Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar baru akan dilaksanakan setelah adanya putusan resmi Mahkamah Konstitusi.
Hal tersebut disampaikan Anggota KPU Kabupaten Kepulauan Selayar, Hasiruddin kepada wartawan pada hari Sabtu, (16/5) 2009 malam, bertempat digedung Kantor KPU Kabupaten di Jl. R.E. Martadinata No. 2 Benteng Selayar.
Dikatakannya, selain telah diumumkan ke masyarakat melalui mobil operasional KPU Kabupaten, penyamapaian penundaan ini juga telah ditembuskan masing-masing kepada Bupati, Wakil Bupati, Ketua dan Anggota DPRD, Kapolres, Dandim 1415, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri, Sekda, Kepala Badan, Kantor, dan Dinas, Ketua dan Anggota Panwas Kabupaten, Camat Se-Kabupaten Selayar, Ketua DPD/DPC dan Saksi Parpol, Ketua Ormas/Ornop,OKP, Tokoh Masyarakat, Ketua Anggota dan Sekretaris PPK, Ketua Panwas Kecamatan, Calon Anggota DPRD dan wartawan.

Polres Kabupaten Kepulauan Selayar Jadwalkan Penjaringan Kendaraan Tanpa BPKB



Dalam rangka mengantisipasi masuknya kendaraan bermotor hasil kejahatan pencurian (curanmor, red) ke Kabupaten Kepulauan Selayar, sekaligus guna menertibkan pengendara yang tidak dilengkapi dokumen SIM, BPKB dan STNK saat melintasi ruas jalan negara. Maka dalam kaitan itu, aparat lalu lintas Polres Selayar dalam waktu dekat ini rencananya akan mengadakan penertiban dokumen BPKB kendaraan bermotor dalam wilayah hukum Polres Selayar.
Hal itu terungkap dari diterbitkannya undangan rapat No Pol : B/240/V/2009/Lantas, tertanggal : Benteng, 14 Mei 2009, dengan klasifikasi : biasa, yang masing-masing ditujukan kepada pemilik Dealer Motor PT. Yamaha, Pemilik Toko Kawan Baru dan Pemilik Toko Batang Mata, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Ketiga pengusaha yang bergerak pada bidang usaha jual beli motor baru ini diundang menghadiri rapat dengan aparat lantas Mako Polres Selayar pada hari Jumat, (15/5) 2009 kemarin. Menyusul, akan digelarnya operasi penjaringan seperti dimaksudkan di atas. (*)

Sambut Pilpres Pemdes Nyiur Indah Serahkan Data DPT Ke KPUD Selayar



Laporan : Fadly Syarif
Setelah sebelumnya Pemerintah Desa Nyiur Indah, Kecamatan Taka Bonerate, menerima kiriman format DPS (Data pemilih sementara) dari Disduk Capil Kabupaten Kepulauan Selayar untuk diadakan pemutakhiran kembali di masing-masing wilayah. Hari, Sabtu (16/5) 2009 pagi, bertempat di Kantor KPUD Kabupaten Kepulauan Selayar, Pemdes setempat kembali menyerahkan rekap hasil pemuktahiran kembali data wajib pilih untuk wilayah Desa Nyiur Indah.
Dari hasil pemuktahiran kembali data wajib pilih di Desa Nyiur Indah terungkap, jika pada pemilu legislatif kemarin, terdapat sekitar 40 orang warga masyarakat yang tidak sempat tercatat dalam daftar wajib pilih tetap.
Dan kalau pada pemilu legislatif lalu, Pemerintah Desa Nyiur Indah hanya sempat mendaftarkan 944 orang wajib pilihnya, menjelang pemilihan presiden yang dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Juli mendatang, terjadi penambahan data wajib pilh dari 944 menjadi 984 orang, empat di antaranya adalah wajib pilih pemula.
Akan tetapi, menjelang disetornya kembali format isian hasil pemutakhiran data wajib pilih terbaru ke Kantor KPUD Selayar, tiba-tiba terjadi pengurangan kembali dari angka 984 menjadi hanya tinggal 981 orang wajib pilih.
Menyusul meninggalnya tiga orang warga desa setempat, yang disusul kemudian dengan berpindah domisilinya tiga orang warga lainnya dari Desa Nyiur Indah ke Desa Batang, Kecamatan Taka Bonerate. Sehingga data terakhir yang diserahkan Kades Nyiur Indah, H. Andi Agus Dg. Taidi ke Kantor KPUD Kabupaten tinggal 981 orang wajib pilih dari data awal 984 orang. (*)

Jumat, 15 Mei 2009

Melirik Perjuangan Hidup St. Kamisa Ditengah Kesengsaraan Dan Keterlunta-Luntaan Di Daerah Perantauan



Hidup menggelar dagangan jagung masak di pinggiran jalan dengan lokasi terbuka, di bawah terpaan terik panas matahari, seakan telah menjadi hal lumrah dalam rutinitas keseharian St. Kamisa. Semua itu, dilakukannya demi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidupnya yang kini sebatang kara, tanpa sanak family di daerah perantauan. Panas matahari, polusi asap kendaraan bermotor, dan terpaan debu jalanan seakan bukan lagi hal baru baginya.
Kondisi ini juga, tidak sedikit pun menyurutkan tekad St. Kamisa untuk terus mencoba bertahan hidup di tengah garangnya hiruk-pikuk kehidupan perkotaan. Bahkan melakoni hidup sebagai pedagang jagung masak pinggiran jalan dengan memanfaatkan pelataran halaman Tribun lapangan Pemuda Benteng, seolah menjadi satu-satunya mata pencaharian alternatif bagi ST. Kamisa.
Dengan modal sebesar delapan ribu rupiah perhari, ia pun berjuang memulai hidup barunya, dengan cara membeli dua tandang jagung mentah dari pasar Sentral Benteng Selayar, untuk selanjutnya jagung-jagung tersebut di masak dan di jualnya dengan harga dua ribu rupiah untuk pertiga bijinya. Kalau lagi mujur, kadang jagungnya habis terjual dalam satu hari. Tapi, tidak jarang pula ia harus menanggung nasib apes, saat pembeli lagi sepi.
Dari rutinitasnya itu, dalam sehari ia mengaku bisa mendapatkan keuntungan antara sepuluh ribu sampai dua puluh ribu rupiah. Paling tidak, uang itu cukup buat biaya makannya untuk sehari-semalam.
Meski demikian, ia masih harus memikirkan biaya pembayaran listrik yang setiap bulannya dibebankan pemilik rumah tempat tinggalnya sebesar dua puluh ribu rupiah perbulan.
Pasalnya, sepeninggal Rabaing suami keduanya, ia harus tinggal numpang di rumah orang lain yang berlokasi di lingkungan Bonehalang, Kelurahan Benteng Selatan, Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Beruntung, masih ada warga berhati mulia seperti St. Rapa’ yang bersedia memberikan rumah tumpangan kepadanya tanpa dikenakan biaya kontrakan sepeser rupiah pun. Akan tetapi, dengan membayar beban pemakaian listrik, ia tetap saja merasa hampir sama halnya, dengan membayar biaya tanah tempat berdirinya, bangunan rumah yang ia tinggali sekarang ini.
ST. Kamisa Ditinggal Wafat Putera & Suaminya

Kesengsaraan wanita asal Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba ini serasa kian lengkap. Setelah salah seorang puteranya, yang lahir dari hasil perkawinannya dengan sang suami pertama, tiba-tiba berpulang ke Rahmatullah. Tiga orang anaknya yang lain malah memilih tinggal jauh sang ibu.
Semenjak itu, penderitaan bertubi-tubi terus menimpa perempuan malang yang sudah memulai perantauannya ke Selayar sejak era gerilya penjajahan Kolonial Belanda di negeri ini pecah. Karena tidak berselang lama setelah puteranya meninggal dunia, suami dari hasil perkawinan keduanya pun keburu dijemput oleh yang Maha Kuasa.
Dan semenjak itu, dua orang anaknya yang lahir dari hasil perkawinannya dengan sang suami kedua, justeru memilih jalan sendiri untuk tinggal terpisah dari ibunya. Satu di antaranya memilih tinggal di Kabupaten Sinjai dan yang satunya lagi, saat ini tinggal di lingkungan Bonea, Kelurahan Benteng Utara, Kabupaten Kepulauan Selayar.
St. Kamisa Rangkap Profesi
Berawal dari musibah beruntung tersebut, akhirnya St. Kamisa pun harus pasrah hidup sebatang kara di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan menggantungkan hidup pada profesi gandanya, selain sebagai penjual jagung masak pinggir jalan, ia terpaksa rangkap profesi sebagai pemulung plastik-plastik bekas dan besi-besi tua yang telah dibuang masyarakat ke tong sampah.
Dari hasil memulung ini, setidaknya ia bisa mendapatkan tambahan biaya hidup dan menutupi biaya pembayaran beban pemakaian listrik, melalui penjualan dua karung plastik bekas dengan berat rata-rata 1,5 kg perharinya. Plastik-plastik bekas tersebut kemudian dijualnya kepada para pedagang penampung dengan harga berfariasi antara se ribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah per kgnya (*)

Kadis Disnakertrans Angkat Bicara
Terkait Masalah St. Kamisa
Menanggapi kondisi kehidupan memilukan yang saat ini tengah dilakoni St. Kamisa, Kepala Dinas Sosial, Tenaga kerja, & Transmigrasi Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Rustam Nur yang ditemui wartawan di rumah kediamannya di Gang 1 Jl. Jend. Sudirman, Benteng Selayar, Jumat (15/05) sore kemarin menyatakan, secara pribadi maupun kedinasan pihaknya turut merasakan keprihatinan mendalam dengan tragisnya kondisi kehidupan yang dialami St. Kamisa saat ini.
Dalam kaitan itu, ia berharap adanya kepekaan aparat Kelurahan setempat untuk dapat melakukan koordinasi dengan membuat laporan tertulis secara administrasi kepada pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja, & Transmigrasi untuk segera mendapatkan penanganan skala prioritas dan didiskusikan pencarian solusi dari permasalahan yang tengah dialami warga bersangkutan.
Selain itu, pihaknya juga menyayangkan lambannya pihak aparat Kelurahan Benteng Selatan yang pada pembagian bantuan sembako kemarin, tidak sempat memasukkan nama St. Kamisa ke data calon penerima bantuan.
Padahal, menurut H. Rustam Nur, warga sepertihalnya, St. Kamisa adalah salah satu kategori warga yang terjepit dan wajib dibantu agar dapat terlepas dari himpitan ekonomi. Mengingat, himpitan ekonomi adalah salah satu bentuk pemicu yang dapat menyebabkan fungsi-fungsi sosial seseorang tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya, jelas Rustam menambahkan.
Dikatakannya, terkait permasalahan ini secara spesifik, Pembukaan UUD 1945 sudah jelas mengamanatkan, negara berkewajiban memberikan perlindungan bagi setiap warga negara, sebagaimana diatur dalam pasal 27 Ayat (2) yang berbunyi : bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hal serupa juga diatur dalam pasal 28 huruf H Ayat (3) yang menyatakan, setiap orang berhak atas jaminan sosal yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
Oleh karenanya, pihak Dinas sosial sebagai salah satu lembaga paling berkompeten, akan menjadikan hal ini sebagai salah satu agenda pokok perbincangan yang akan digulirkan pada rapat-rapat kerja pembahasan usulan naskah RAPBD Kabupaten Kepulauan Selayar dengan lembaga DPRD Kabupaten untuk tahun Anggaran 2010. Selain itu, pihaknya juga berjanji untuk mengangkat persoalan ini melalui usulan permintaan bantuan dana APBN khususnya dalam penyusunan anggaran penataan rumah kumuh untuk Kabupaten Kepulauan Selayar melalui RAPBN tahun anggaran 2010 mendatang.
Karena secara spesifik, hal diatas juga sangat jelas diatur pada pasal 34 Ayat (1), dalam lembaran pembukaan UUD 1945 yang menegaskan, perlunya upaya-upaya perlindungan sosial bagi mereka yang berada pada situasi kurang beruntung. Dimana, ayat lain dalam pasal yang sama juga menyebutkan, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Dan olehnya, Pemerintah wajib mengaplikasikan pelaksanaan amanat UUD 1945 sebagai landasan negara melalui kepekaan dan kepedulian pemerintah terhadap pembinaan sosial, tegasnya. (*)

Selasa, 12 Mei 2009

Lima Tahun Mengawal Roda Pemerintahan Desa Nyiur Indah Bersama H. Andi Agus Dg. Taidi Dengan Segudang Program Pembangunannya


Mungkin tidak banyak figur pemimpin yang mampu menyamai kepribadian H. Andi Agus Dg. Taidi, Kades Nyiur Indah, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, terpilih yang dilantik dan diambil sumpahnya pada (6/8) 2008 kemarin.
Betapa tidak, ditengah kepa datan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang Kepala Desa, dia tergolong sangat lihai dalam membagi waktu untuk keluarga dan masyarakat yang dipimpinnya sebagai perwujudan komitmen Pemerintah Desa dalam rangka menjawab berbagai bentuk persoalan yang selama ini menyelimuti masyarakat Desa Nyiur Indah dan sekitarnya. Diakui, H. Andi Agus Dg. Taidi, kalau selama ini memang ada beberapa persoalan yang oleh masyarakat dianggap penting dan sifatnya krusial untuk segera dituntaskan kaitannya dengan kepentingan masyarakat setempat.
Adapun persoalan tersebut diuraikan sebagai berikut : rencana pembangunan 3 (tiga) unit Pos Siskamling masing-masing untuk Dusun Bonelambere, Bonto Bakka dan Dusun Timur. rencana pembangunan gedung TK untuk Dusun Timur, rencana pembangunan gedung pertemuan serbaguna yang memungkinkan berlangsungnya beberapa bentuk kegiatan kemasyarakatan, seperti : Rapat Pemerintah Desa, Resepsi Perjamuan/Pesta Perkawinan, dan kegiatan olahraga jenis : Bulutangkis, Sepaktakraw, Tenis meja, dan Tenis lapangan.
Dikatakannya, rencana pembangunan gedung serbaguna ini sendiri diperkirakan akan menelan dana senilai + Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah). Disamping itu, atas desakan masyarakat, kedepan pihaknya selaku Pemerintah Desa rencananya juga akan segera menuntaskan sejumlah kegiatan proyek pembangunan phisik yang dipandang perlu mendapatkan skala prioritas untuk diselesaikan dalam waktu dekat.
Seperti diuraikan berikut ini : rencana penambahan panjang dermaga Dusun Bonelambere, pembangunan drainase Dusun Timur, pengaspalan ruas jalan poros Tenggara-Desa Nyiur Indah, Penuntasan jalan poros dermaga Ferry, pembangunan jalan setapak Bonto Bakka, pembagunan jalan tani sepanjang 30 kilo meter yang memungkinkan terbukanya akses jalan baru antara Desa Nyiur Indah menuju Pusat Ibukota Pulau Kayuadi, Kecamatan Taka Bonerate.

Terakhir, rencana pengadaan tenda terowongan berikut dengan kelengkapan kursinya. Dan bila tidak ada aral melintang, kesemua persoalan ini kata Dg. Taidi Insya Allah, akan dituntaskannya melalui usulan penyusunan Rancangan APBD Kabupaten Tahun Anggaran 2010 mendatang.
Setelah sebelumnya, ia juga telah berhasil menuntaskan dua kegiatan proyek phisik pada tahun Anggaran 2009, Kegiatan pertama yaitu : pembangunan 1 (satu) unit posyandu untuk Dusun Bonelambere dengan nilai anggaran sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah).
Akan tetapi, karena anggarannya belum dapat dicairkan, maka H. Andi Agus Dg. Taidi pun berinisiatif menggunakan dana pribadinya sambil menunggu proses pencairan anggaran yang hingga kini baru dibayarkan sebesar 30 % dari total jumlah anggaran Rp. 35.000.000,- Kegiatan kedua, lanjutan pembangunan gedung TK Dusun Bonelambere dengan nilai anggaran sebesar Rp. 24.000.000,- (Dua Puluh Empat Juta Rupiah) yang kini telah rampung 90 % dan tinggal menyisakan pekerjaan pemasangan pintu dan kaca ruangan.
Dalam kegiatan ini, Andi Agus lagi-lagi harus menggunakan dana pribadi. Mengingat, tertundanya proses pencairan anggaran untuk seluruh jajaran SKPD, Desa, Kelurahan dan Kecamatan Se-Kabupaten Kepulauan Selayar, sementara setumpuk program kerja pembangunan phisik lain terpampang di depan mata, ujarnya menambahkan.
Pada sektor pertanian, belum lama ini pihaknya juga telah berhasil merintis kegiatan pembukaan lahan Demplot kacang tanah yang berlokasi di Desa Nyiur Indah dengan luas lahan 0,5 ha bekerjasama dengan petani setempat an. Jurdin.
Kegiatan ini mulai dirintisnya sejak (13/12) 2008 kemarin, dengan sumber dana BP Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar. Saat ini, pembukaan lahan demplot kacang tanah tersebut telah menunjukkan bukti nyata berkat bantuan tenaga penyuluh lapangan dari Dinas Pertanian Kabupaten dalam memberikan bimbingan kepada para petani, Disamping juga ditunjang oleh penggunaan pupuk masing-masing jenis : pupuk organik panen mas, 300 kg per satu seperdua ha, pupuk urea 25 kg per satu seperdua ha, pupuk Tes 50 kg per satu seperdua ha, dan pupuk profil merah 10 gram per 15 (lima belas) liter air.
Menutup perbincangannya dengan wartawan pekan ini, H. Agus Dg. Taidi dengan tegas mengungkapkan komitmennya, bahwa selama ia masih mengemban amanah sebagai Kepala Desa Nyiur Indah, maka selama itu pula, ia akan senantiasa siap untuk menyehatkan jalannya roda Pemerintahan Desa Nyiur Indah, Kecamatan Taka Bonerate, sebagai perwujudan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Meski harus diakui, bahwa dalam mengemban amanah sebagai seorang Kepala Desa dibutuhkan ketabahan dengan mengenyampingkan perasaan dongkol dikala menghadapi kritikan masyarakat.
Yah, setidaknya, itulah, prinsip dasar yang senantiasa dipegang erat seorang Dg. Taidi, sebagai salah satu kunci keberhasilan. Dan hal itu pula, yang membuatnya selalu merasa senang dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang Kepala Desa. Karena dari jabatan Kades yang diembannya, kini, ia mengaku banyak mendapatkan pengalaman baru.
Ada kebanggaan tersendiri yang dirasakan H. Andi Agus Dg. Taidi, atas kemampuannya didalam melanjutkan dan memberikan warna baru pada proses perjalanan Pemerintahan di desanya. Terlebih lagi, ia masuk sebagai Kepala Desa, tatkala Desa Nyiur Indah berada dalam masa transisi pemerintahan. (Fadly Syarif)

Lokasi Demplot Pengembangan Kacang Tanah