Laman

Rabu, 27 Mei 2009

ANAK PULAU PEMEGANG KEMUDI SELAYAR


Selayar bagi Syahrir Wahab memang tak asing lagi, Dia anak pulau yang lahir tanggal 24 April 1947 di Taka Bonerate, sebuah pulau terpencil yang jauh dari daratan Kepulauan Selayar dan hanya berbentuk titik di atlas nusantara. Segala persoalan yang dihadapi masyarakat Kepulauan Selayar, telah dijadikan agenda tugas dalam kepemimpinannya, baik saat ini maupun di masa dating.
Syahrir Wahab yang kini menjabat Bupati Kepulauan Selayar, memerkirakan masih ada sekitar 45 ribu penduduk Kepulauan Selayar yang berada dalam kondisi kehidupan memprihatinkan, terutama mereka yang berada di wilayah kepulauan.
Selama ini, pembangunan lebih bergaung di pusat kabupaten. Sementara penderitaan masyarakat di daerah terpencil nyaris terabaikan.
Melihat tantangannya hidup masyarakat yang begitu berat, maka ketika mencalonkan diri dalam Pilkada Kabupaten Selayar, Syahrir Wahab bertekad mengubah kehidupan masyarakat Selayar, khususnya di lima Kecamatan yang terisolir. Menurutnya,mereka itu memberikan kontribusi bagi daerah, tetapi pelayanan yang menjadi hak-haknya diabaikan.
Sebenarnya,katanya,masyarakat tidak mengharapkan perlakuan khusus.Jika pemerintah mampu menyediakan infra struktur jalan,sumber air minum, penerangan listrik dan pelayanan kesehatan, maka hal itu mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupannya. “ Sangat tidak masuk akal kalau harga air menjadi lebih mahal dari pada harga minyak, lantaran harus mengambil air dari tempat yang jauh dengan memakai motor tempel. Itu membutuhkan banyak BBM,” jelasnya.
Syahrir juga akan mengkaji kembali pemberdayaan masyarakat pantai. Daerah ini memiliki sumber hasil laut yang kaya dan sangat beragam, namun hanya memperkaya nelayan luar. Untuk itu pemerintah akan mencari bentuk pemberian permodalan yang aman guna membiayai peralatan serta membuka akses pasar ke daerah lainnya.
Anak pulau yang memegang kemudi Kabupaten Kepulauan Selayar itu, kredibilitasnya tak diragukan lagi. Ia mengawali jenjang karir pamong dari pegawai honorer di Pememrintah Kota Makassar hingga menjabat Sekretaris Kabupaten Jeneponto dari tahun 1999 s.d. 2005, dan akhirnya terpilih menjadi Bupati Selayar untuk masa jabatan pertama pada tahun 2005. Pengalaman itu menjadi modal yang mengantarkan ia untuk memimpin wilayah yang dikenal terisolir dan rawan pangan menuju hari esok yang lebih baik, lebih adil dan lebih sejahtera.
Kepulauan Selayar adalah salah satu nama Kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan diantara beberapa Kabupaten/Kota lainnya. Daerah ini memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat menjanjikan, khususnya sector pertanian dan perikanan. Kabupaten Kepulauan Selayar juga memiliki objek wisata laut yang bertaraf internasional yakni taman nasional Taka Bonerate. Ditempat ini, pengunjung bisa menyelam sambil menikmati keindahan biota laut taman Nasional Taka Bonerate. Daerah yang berbatasan selat flores itu, dikenal pula sebagai daerah penghasil buah jeruk. Buah jeruk asal Kabupaten Kepulauan Selayar, tidak saja dapat ditemui dikota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, tetapi dapat pula ditemui pada pasar buah dikota Makassar dan di Balikpapan (Kaltim).
Menurut Syahrir yang juga mantan Sekretaris Kabupaten Jeneponto, dia tampil dalam Pilkada di Daerah tanah kelahirannya tak lain karena desakan masyarakat disana. Sebagai Putera daerah, katanya untuk membangun daerahnya adalah hal yang wajar dan tidak perlu ditawar-tawar lagi. “ saya maju, tak lain untuk berbakti bagi tanah kelahiran, kemajuan daerah dan masyarakat, “ ujarnya.
Syahrir menambahkan, keberhasilan dalam Pilkada adalah keberhasilan masyarakat Selayar. Dia berhasil memilih calon Kepala Daerahnya secara langsung dari hati nurani yang paling dalam. “ Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Kepulauan Selayar yang telah member amanah untuk membangun,Kabupaten Kepulauan Selayar lima Tahun kedepan dan amanah yang dititipkan masyarakat itu haruslah dijunjung tinggi, “ ujarnya.
Syahrir mengungkapkan, keberhasilan dan kemajuan daerah bukanlah tanggungjawab Bupati/Wakil Bupati semata melainkan semua komponen masyarakat. Dengan dasar itu, katanya, dia dan pasangannya merangkul semua komponen masyarakat untuk bersatu padu membangun Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi daerah yang maju dan sejahtera.
Program prioritas yang diterapkan setelah dilantik, yang mencanangkan program-program Empat Tertib atau 4 T dan Program Empat Sukses atau 4 S. Program 4 Tertib (4 T), meliputi : tertiba administrasi kepegawaian, tertib administrasi keuangan, tertib administrasi peralatan dan tertib pelaksanaan peraturan perundang-undangan. Sedangkan program 4 Sukses (4 S), meliputi : Sukses pelayanan masyarakat, sukses peningkatan pendapatan, sukses pelaksanaan pengawasan dan sukses pelaksanaan pembangunan. Menurut Syahrir, program 4 T, khususnya tertib administrasi kepegawaian, yakni aparat yang menempati jabatan tertentu harus memenuhi kriteria dan melalui mekanisme yang ditetapkan. “ pegawai ditempatkan berdasarkan golongan dan eselon serta disiplin ilmu yang dimiliki jadi tidak asal pasang saja, “ ujarnya.
Kabupaten Kepulauan Selayar menurut Syahrir, sebuah Kabupaten yang memiliki potensi Kelautan dan Perikanan yang cukup besar. Bahkan potensi ini dapat meningkatkan pendapatan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat agar potensi tersebut dikelola dengan baik, lanjutnya, pihaknya akan membangun sekolah Kejuruan setingkat SLTA yang memfokuskan bidang kelautan dan perikanan. “ saya juga akan memberdayakan para nelayan dengan menyiapkan fasilitas pengelolaan pendaratan ikan, “ ujarnya.
Dibidang lain, katanya, tetap menjadi prioritas terutama pengembangan sektor pertanian dan pendidikan, kesehatan dan pengadaan air bersih, “ katanya.
Diera kepemimpinan bupati H. Syahrir Wahab, produktifitas pertanian terus digenjot. Jika sebelumnya produksi padi hanya 1 sampai dengan 2 ton perhektar, kini meningkat menjadi 6 sampai dengan 7 ton perhektar.
Atas keberhasilannya dalam pembangunan di sektor pertanian, khususnya produktivitas tanaman padi yang ada di Pulau Jampea, Kecamatan Pasimasunggu, maka pemerintah Pusat menyerahkan penghargaan untuk Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Penghargaan tersebut diserahkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan diterima langsung Bupati Kepulauan Selayar, Syahrir Wahab di Istana Negara.
Kasubag Pemberitaan Humas Selayar, Salewang mengatakan, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras Bupati selama ini. “ ini adalah hasil dari perjuangan Bupati untuk mendapatkan bantuan perluasan sawah yang akan ditanami padi dan jagung,” jelas Salewang di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Diceritakan Salewang, ada kisah menarik yang dialami Bupati saat menghadap ke Dirjen Lahan Departemen Pertanian di Jakarta beberapa waktu lalu. Salah seorang staf Departemen Pertanian mengaku tidak tahu Kabupaten Kepulauan Selayar. “ saat itu juga pak bupati langsung menjelaskan potensi padi yang ada dipulau Jampea,” tutur Salewang, mengutip komentar salah seorang dari staf Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kepulauan Selayar yang mendampingi Bupati saat menghadap Dirjen di Jakarta. Penghargaan yang diperoleh Selayar ini memang menjadi kebanggaan tersendiri. Pasalnya, masih ada beberapa Kabupaten penghasil padi di Provinsi Sulawesi Selatan yang belum mendapatkan penghargaan, seperti Jeneponto dan Bulukumba. “ Justru Kepulauan Selayar yang terpisah dari daratan Sulawesi Selatan mampu meningkatkan produksi padinya hingga 105 persen. Sedangkan daerah lain tidak ada yang mampu di atas 10 persen. Mengapa kita bisa mencapai itu? Karena kita menggunakan bibit unggul dan pupuk yang berkualitas, “ jelas Salewang.
Bupati Kepualaun Selayar, Syahrir Wahab menjelaskan, Kabupaten yang memperoleh penghargaan adalah Daerah yang mampu mencetak areal persawahan diatas 100 persen. Dan selama ini Selayar mampu merealisasikan itu. Semoga kedepan dapat dilanjutkan dan ditingkatkan demi kemaslahatan seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, Dunia dan Akherat Insya Allah.