Laman

Jumat, 29 Oktober 2010

Presiden RI Resmikan Proyek Belum Rampung


Rakyat Selayar Jadi Kambing Hitam
Terkait kisruh pembangunan pelabuhan Pelni Pamatata, Ketua Koalisi LSM Arsyil Ihsan dihadapan pimpinan DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel mempertanyakan kriteria tuntasnya sebuah bangunan proyek. Pihaknya juga turut mempertanyakan perihal kejelasan pernyataan anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar dari partai Barisan Nasional, Adi Ansar, S.Hut, MM.Pub, yang menyatakan, “rakyat Selayar tidak mau bertanggung jawab dalam persoalan pelabuhan pelni Pamatata”.
Secara tegas Arsyil melontarkan kekecewaannya terhadap sambutan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang terlalu dini mengklaim, Pelabuhan Pelni Pamatata siap dioperasikan pasca peresmian. Pihaknya khawatir, issu ini akan dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk menunggangi organisasi LSM di daratan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Keganjilan lain menurutnya sangat jelas terlihat pada lembaran surat yang diajukan Pemkab Kepulauan Selayar kepada Kementerian Perhubungan Pusat yang telah jelas-jelas menyatakan, “proyek ini telah selesai dikerjakan sejak akhir bulan Desember 2009 lalu”, Tapi anehnya, dalam penganggaran APBD Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2010, proyek Pelni Pamatata masih tetap mendapatkan dana pendampingan.
Ironisnya, BPK seakan tidak tahu menahu menyangkut persoalan rencana penganggaran kembali dana pendamping proyek ini melalui Pos APBD kabupaten tahun anggaran 2010. Oleh karenanya, DPRD dituntut dapat bersikap lebih tegas dalam menjalankan fungsi legislasinya.
Hal ini telah sangat jelas menunjukkan bahwa memasuki satu tahun masa Pemerintahannya, “secara umum, Susilo Bambang Yudhoyono telah ikut membohongi rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar”. Namun satu hal terpenting yang tidak bisa diterima Koalisi LSM Selayar, karena rakyat Selayar malah dituntut ikut bertanggung jawab terkait persoalan carut marut persoalan Pelabuhan Pelni Pamatata. Padahal sebelumnya mereka menjadi korban pembohongan.
Dalam kaitan itu, pimpinan DPRD diharapkan dapat menyampaikan saran, menyusul rencana aksi penyegelan kantor kontraktor di Makassar oleh Koalisi LSM Selayar pekan depan. Mengingat, persoalan ini telah menjadi konsumsi media regional dan nasional.
“Sebagai Wakil rakyat, anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar harusnya merasa malu menyikapi belum rampungnya pembangunan sarana prasarana infrastruktur penunjang pelabuhan pelni Pamatata dan sekaligus menanggapi komentar salah seorang anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar dari Partai Barisan Nasional, Adi Ansar, S. Hut, MM.Pub yang menyebutkan, orang Selayar tidak mau bertanggung jawab dalam persoalan ini”, tegas Arsyil Ihsan.

Tim Koalisi LSM Selayar tahu persis bahwa proposal penganggaran Pelabuhan Pelni Pamatata ke Jakarta beberapa waktu lalu diantar langsung Adi Ansar, S. Hut, MM. Pub dalam kapasitasnya sebagai anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dikatakannya, rakyat Selayar bisa menepuk dada atas keberhasilannya selama ini dalam mengemas persoalan Hadi Jamal, agar tidak sampai berbias dan mempengaruhi jalannya roda pembangunan daerah di Bumi Tanadoang. Sehingga semuanya dapat berjalan lancar sesuai harapan seluruh pihak.
Akan tetapi, kenyataan kemudian berbicara lain setelah SBY muncul dan ikut membohongi rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, hanya karena persoalan surat Bupati Selayar yang menyatakan proyek Pelabuhan Pelni telah rampung dikerjakan sejak bulan Desember 2009 lalu.
Kendati sampai hari ini, tak satupun diantara sarana prasarana pelabuhan yang terlihat rampung termasuk sarana prasarana sanitasi. Dengan tegas Arsyil menandaskan, audience ke gedung DPRD setempat sama sekali tidak dimaksudkan untuk mempersoalkan status lahan pelabuhan yang sementara dalam tahap sengketa.
Kedatangan mereka, murni untuk menyampaikan gugatan terkait dengan satu tahun masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono yang ditutup dengan tindakan pembohongan terhadap rakyat Indonesia serta masyarakat Selayar melalui pernyataannya yang menyebutkan bahwa 30 persen proyek pembangunan dermaga di Kabupaten Kepulauan Selayar yang menggunakan dana APBN telah rampung dikerjakan.
Salah satu diantaranya, proses pembangunan Pelabuhan Pelni Pamatata dan Garongkong di Kabupaten Barru yang telah siap dioperasikan pasca peresmian.
Arsyil menegaskan, kedatangan Tim Koalisi LSM Selayar ke gedung DPRD juga sekaligus dimaksudkan untuk meminta dukungan tanda tangan moral wakil rakyat Kabupaten Kepulauan Selayar terkait indikasi pembohongan publik Presiden Republik Indonesia dalam sambutan peresmian empat proyek nasional di Sulawesi-Selatan hari Selasa, (19/10) kemarin.
Walaupun sebelumnya, Koalisi LSM Selayar memang sempat merencanakan untuk menggelar aksi ke gedung DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar. Tetapi dengan pertimbangan, tim koalisi LSM tidak ingin menganggu kelancaran proses pembahasan APBD Perubahan tahun anggaran 2010, maka rencana tersebut pun terpaksa dibatalkan. Anehnya lagi, kasus ini malah berbalik menjadikan pemilik lahan sebagai kambing hitam.
Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Hasanuddin Chaer, BA sendiri saat dimintai konfirmasinya menyatakan, “pemilik lahan telah menyampaikan gugatan resmi kepada aparat hukum Pengadilan Negeri Kabupaten Kepulauan Selayar terkait sengketa lahan di sekitar areal Pelabuhan Pelni Pamatata ini.
Informasi terakhir yang sempat dihimpun tim Koalisi LSM Selayar di Pengadilan Negeri setempat menyebutkan, “hari itu juga pihak pengadilan langsung mengembalikan berkas gugatan yang diajukan penggugatnya dan mementahkan kasus yang harusnya diproses melalui ranah hukum.
Walaupun, Tim Koalisi LSM Selayar beranggotakan lima orang ini juga sempat menyebut-nyebut indikasi permainan tingkat tinggi pada peletakan batu pertama bangunan mega proyek Depo BBM Pamatata yang hingga kini tak kunjung dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar.
Namun, mereka tetap meminta seluruh elemen terkait untuk menjaga kemungkinan persoalan Pelabuhan Pelni Pamatata berbias ke persoalan depo BBM Pamatata dan tetap mengfokuskan perhatian pada indikasi pembohongan publik oleh Presiden Republik Indonesia SBY.
Ketua Koalisi LSM Selayar yakin, wakil rakyat di lembaga DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki kepribadian luhur dan tidak bakal ikut berbohong sepertihalnya yang diungkapkan melalui kata akhir fraksi Partai Golkar. Tidak sama dengan tindakan Presiden SBY dan Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar yang sama-sama berbohong pada persoalan pengoperasian Pelabuhan Pelni Pamatata.
Terkait permasalahan ini, Ketua Tim Koalisi LSM Selayar, Arsyil Ihsan mengancam untuk buka mulut dihadapan wartawan dan mengungkapkan “kalau, SBY bersama Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar telah berbohong soal pengoperasian Pelabuhan Pelni Pamatata”. (R.015)

Satpol PP Kabupaten Kepulauan Selayar Tutup Rencana Eksekusi Lahan Sengketa Pelabuhan Pelni Pamatata

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan tutupi jadwal pasti pembongkaran paksa pagar beton pada areal lahan sengketa Pelabuhan Pelni Pamatata yang direncanakan berlangsung hari Senin (25/10) pagi kemarin.
Menurut Kasat Pol PP, Abd. Wahid, S.Sos, “Jadwal pasti, pelaksanaan eksekusi ini bersifat rahasia dan tidak bakal dibuka kepada wartawan, tandas mantan Kepala Bagian Humas Setda Kepulauan Selayar ini saat dikonfirmasi wartawan via telefon selularnya hari Senin pagi”.
“Kalaupun eksekusi jadi dilaksanakan, kami tidak akan membocorkan waktu pembongkarannya kepada wartawan, ujar Abd. Wahid dalam petikan rekaman wawancara dengan wartawan media ini”. Kendati demikian, belum diketahui pasti latar belakang alasan terkesan ditutup-tutupinya rencana eksekusi lahan sengketa di wilayah Pelabuhan Ferry Pamatata tersebut. Pasalnya, Kasat Polisi Pamong Praja sendiri sedang berada di Kabupaten Takalar.
Salah seorang Polisi Pamong Praja lain berinisial F yang turut dikonfirmasi wartawan juga terkesan enggan buka mulut dengan alasan tidak mengetahui adanya rencana pembongkaran paksa terhadap bangunan pagar beton yang menutupi jalur menuju Pelabuhan Pelni Pamatata itu.
Langkah konfirmasi lagi-lagi menemui jalan buntu, menyusul tidak aktifnya telefon selular milik Armawati. Salah seorang Personil Polisi Pamong Praja yang beberapa kali ikut dihubungi wartawan untuk mencari tahu jadwal pasti eksekusi dimaksud. (fadly syarif)

Gelombang Pasang Berkekuatan Dahsyat Bakal Landa Perairan Kepulauan Selayar


Tidak menentunya kondisi cuaca di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel membuat Pos SAR setempat, tidak dapat memprediksi kekuatan gelombang pasang musim barat tahun 2010 yang akan melanda daerah di penghujung paling selatan jazirah Provinsi Sulawesi-Selatan tersebut.
Hal ini diungkapkan Kepala Pos SAR Kepulauan Selayar, Djunaidi, S.Sos saat dikonfirmasi Detik Nusantara via telefon selularnya belum lama ini.
Informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah pengguna jasa angkutan pelayaran antar pulau hari Selasa, (26/10) pagi menyebutkan “arus gelombang pasang mulai melanda perairan Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu yang tepat berada di wilayah paling selatan ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar”.
Akibatnya, rombongan Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar yang pada hari Selasa pagi bertolak meninggalkan dermaga Rauf Rahman Benteng, menuju Pulau Rajuni untuk mengikuti event Takabonerate Island Expedition harus ikut merasakan goncangan gelombang pasang di lintasan perairan Desa Appatanah.
Kendati demikian, kapal fiber MV. Minanga Express 07 yang mengantar keberangkatan bupati dan rombongan dilaporkan telah merapat dengan selamat di pelabuhan rakyat Desa Rajuni bersamaan dengan bersandarnya KM. Takabonerate kapal milik Pemkab Kepulauan Selayar yang ditumpangi rombongan Dinas Perhubungan & Kominfo.
Sementara itu, kondisi cuaca di pusat ibukota kabupaten juga terpantau tidak menentu. Terbukti, beberapa hari sebelumnya terik panas matahari masih terlihat menyinari langit Bumi Tanadoang. Namun, lain halnya dengan yang terjadi pada hari Senin (25/10) malam, saat hujan deras tiba-tiba mengguyur wilayah kota Benteng dan sekitarnya.
Menurut Kepala Pos SAR Djunaidi, S.Sos “Dengan mempelajari peralihan kondisi cuaca dari musim timur ke musim barat yang tidak menentu. Maka dapat dipastikan, volume gelombang pasang pada musim barat tahun 2010 ini akan jauh lebih dahsyat dari tahun-tahun sebelumnya”, tandas Jun dalam keterangan persnya kepada Detik Nusantara. (fadly syarif)

Pemkab Kepulauan Selayar Vakum Of Power Jelang Event Takabonerate Island Expedition


Jelang dilaksanakannya event lomba mancing bertaraf nasional bertema Takabonerate Islands Ekpeditions untuk tahun ke dua tahun 2010 yang dipusatkann di kawasan Taman Laut Nasional Takabonerate Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, sejumlah kantor instansi pemerintah lingkup Pemkab Kepulauan Selayar hari selasa ( 26/10) terpantau sepi dari rutinitas pegawai.
Menyusul keberangkatan sejumlah pimpinan SKPD dan staf meninggalkan ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar mendampingi perjalanan Bupati Kepulauan Selayar menuju lokasi dipusatkannya kegiatan event Takabonerate Island Expedition di kepulauan sebelah selatan Selayar.
Sepertihalnya suasana sepi yang terlihat di Kantor Dinas Pariwisata dan kantor dinas perhubungan Pemkab.Kepulauan Selayar. Di kantor ini, hanya tampak beberapa orang staf yang sibuk mondar-mandir keluar masuk kantor. Dari penjelasan Sudirman,salah seorang staf dishub terungkap seluruh pejabat berangkat mengikuti rombongan Bupati Kepulauan Selayar.
Sementara itu, dari pantauan di kantor dinas pariwisata Pemkab Kepulauan Selayar malah sama sekali tidak ada aktivitas yang terlihat. Menurut pemilik kantin minuman dingin yang berada di depan kantor tersebut, sebagian besar pegawai Lingkup Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berangkat ke kawasan takabonerate untuk mengikuti event Takabonerate Islands Ekspedition.
Akibatnya, para staf pada sejumlah lingkungan kantor harus kelimpungan saat harus melayani masyarakat yang membutuhkan tanda tangan kepala SKPD bersangkutan. Sepertihalnya kondisi yang terlihat di lingkungan Dinas Kependudukan & Catatan Sipil setempat. Dimana hal serupa juga tampak mewarnai Kantor Camat Benteng
Sebagai buntutnya, tidak satupun pelayanan masyarakat yang dapat terlaksana optimal. Tanpa terkecuali, pelayanan pengurusan dokumen kependudukan seperti : KTP, KK dan Akta Kelahiran. Sumber lain di Mako Polres Kepulauan Selayar menyebutkan, “sejumlah personil Polres Kepulauan selayar juga turut di berangkatkan menuju lokasi event Takabonerate Island Expedition dalam rangka memback up suksesnya kegiatan tersebut”.
Terkait kondisi ini, Ahmad Amran,seorang pengusaha yang di temui di kantor Bupati Kepulauan Selayar kepada Jurnal Patroli mengeluhkan lumpuhnya aktivitas pelayanan publik di lingkungan Setda. Pasalnya, proses pencairan anggaran kegiatannya terpaksa tertunda hingga selesainya pelaksanaan event ini.
Dia berharap, pemerintah dapat sesegera mungkin melakukan evaluasi menyangkut efek samping yang ditimbulkan oleh kegiatan Takabonerate Island Expedituoon terhadap kelancaran pelayanan publik Bagaimana daerah ini bisa berkembang, bila pemerintah semau gue seperti hari ini, tandasnya.
Lain lagi dengan Aryo yang di temui saat mengurus KTP, yang turut mengaku kesal karena kesulitan mengurus KTP milik keponakannya disebabkan karena kosongnya ruang pemangku kebijakan di Dinas Kependudukan setempat. Jangan hanya karena alasan ingin berwisata lalu pelayanan masyarakat kecil harus di sepelekan, cetus Aryo.
Terkait kondisi ini, sejumlah pejabat teras daerah, termasuk Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar yang berupaya dikonfirmasi melalui telefon selularnya tidak dapat di hubungi karena lokasi kegiatan yang belum terjangkau jaringan telefon selular.
Informasi lain yang berhasil di himpun mengungkapkan “bupati dan jajaran pejabat Pemkab Kepulauan Selayar, sengaja bertolak lebih awal dalam rangka persiapan prosesi penjemputan kedatangan Gubernur Sulsel yang dijadwalkan akan bertolak meninggalkan Makassar menuju lokasi pelaksanaan event takabonerate islands expedition pada hari rabu (27/10) besok.
Menurut rencana, rombongan pejabat Pemprov Sulsel akan tiba dengan menumpangi armada kapal perang milik Danlantamal Wilayah IV Makassar. Puncak pelaksanaan event ini sendiri dijadwalkan akan berlangsung pada hari kamis 28/10 bertepatan dengan Peringatan Momentum Hari Sumpah Pemuda.
Para pejabat teras Pemkab Kepulauan Selayar dan Pemprov Sulsel dipastikan akan kembali bertugas pada hari Jumat (29/10) setelah menempuh jarak perjalanan laut selama kurang lebih 6 sampai 8 jam dari pusat lokasi kegiatan. (fadly syarif/Git)

Lampu Mercusuar Pasimasunggu Raib Pertiga Bulan Sekali


Menanggapi informasi patahnya tiang lampu mercusuar dermaga Pulau Jampea, Camat Pasimasunggu Timur, Drs. Suardi saat dikonfirmasi wartawan melalui telefon selularnya belum lama ini menyatakan, “hingga berita ini diturunkan lampu mercusuar di depan ibukota Kecamatan Pasimasunggu masih berfungsi normal memberikan sinyal hati-hati kepada kapal-kapal yang melintasi jalur Pasimasunggu-Takabonerate, termasuk saat kapal ferry akan masuk bersandar di dermaga Jampea”.
Dari dua lampu mercusuar di wilayah tersebut, salah satu diantaranya memang kerap mendapatkan penggantian balon dari PT. Navigasi Makassar. Akibat seringnya warga nelayan menjadikan balon mercusuar sebagai sasaran pencurian saat melintasi kawasan Sani-Sani.
Peristiwa ini sendiri telah berlangsung selama bertahun-tahun dan telah berulangkali dilaporkan kepada aparat kepolisian setempat. Hanya saja, aparat Polsek Pasimasunggu sedikit kesulitan dalam mendeteksi pelaku pencurian balon lampu disebabkan karena jarak antara ibukota kecamatan dengan lokasi pembangunan mercusuar yang sangat jauh dan membutuhkan waktu pelayaran selama seharian penuh untuk bisa menjangkau lokasinya.
Pencurian balon lampu mercusuar ini dilaporkan terjadi hampir setiap tiga bulan sekali, bertepatan setelah petugas Navigasi Makassar melakukan proses penggantian.(R.015)

DPRD Selayar Segera Panggil Bupati & Kontraktor Pelabuhan Pelni Pamatata


Hari Sabtu, (30/10) mendatang, DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel rencananya akan mengundang bupati bersama unsur muspida, kontraktor Pelabuhan Pelni Pamatata dan jajaram kepala SKPD lingkup Pemkab setempat. Pemanggilan ini sendiri, didasarkan pada permintaan audience yang diajukan kelompok Koalisi LSM Selayar terkait indikasi pembohongan publik oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangkaian kegiatan Peresmian Pelabuhan Pelni Pamatata pada hari Selasa, (19/10) lalu.
Dikonfirmasi wartawan menyangkut kemungkinan DPRD tidak akan menindak lanjuti permohonan audience tersebut, Ketua LSM Lingkar Hijau, Andi Fajar menandaskan, “Apapun konsekuensinya, DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, harus tetap menindak lanjuti aspirasi dan tuntutan kami. Itu pun, bila mereka memang memiliki rasa kepekaaan dalam menuntaskan persoalan kemasyarakatan.
” Bila tidak, Koalisi LSM Selayar mengancam akan menurunkan kelompok massa pada pergerakan aksi damai yang direncanakan akan berlangsung di depan Kantor Dinas Perhubungan & Kominfo serta halaman Kantor Gubernur Sulsel. Dari halaman Kantor Gubernur, kelompok massa selanjutnya akan menggelar long march menuju Jl. Sapuli Makassar dan menyegel Kantor Kontraktor pelaksana kegiatan phisik pembangunan pelabuhan Pelni Pamatata.
Tidak cukup sampai disitu, Andi Fajar, bahkan mengancam untuk melanjutkan aksi serupa di halaman Kantor Kementrian dan Dirjen Perhubungan Laut di Jakarta sampai persoalan ini betul-betul dianggapnya selesai seratus persen, cetus tokoh pemuda asal Kabupaten Kepulauan Selayar itu. (fadly syarif)

Dari Acara Tatap Muka Gubernur Sulsel Hingga Penampilan Batti-Batti


Sepenggal Catatan Kemeriahan Festival Takabonerate Island Expedition Part 2
Rombongan panitia lokal Takabonerate Island Expedition Part 2 yang dipusatkan di Pulau Rajuni Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel, hari Kamis, (28/10), sekira pukul 01 : 24 WITA dini hari tadi, kembali merapat dengan selamat di Dermaga Rauf Rahman Benteng Selayar.
Menurut M. Asrul, salah seorang panitia dari Dinas Perhubungan & Kominfo Kabupaten Kepulauan Selayar, selama berada di Pulau Rajuni, Kecamatan Takabonerate, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH didampingi Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. H. Syahrir Wahab, MM, berkenan meluangkan waktunya untuk bertatap muka dengan tokoh-tokoh masyarakat dan Para Camat dari lima wilayah Kepulauan Selayar.
Namun sayang sekali, karena pihaknya tidak bisa menjelaskan lebih detail tema tatap muka antara tokoh masyarakat,dan para camat kepulauan malam itu. Jelasnya, usai acara tatap muka, kegiatan dilanjutkan dengan hiburan musik electone yang turut dimeriahkan artis Ibukota Jakarta, Ina KDI. Acara hiburan sendiri, ditutup oleh penampilan musik tradisional Batti-Batti ala Kabupaten Kepulauan Selayar.
Menurutnya, acara inti event Takabonerate Island Expedition sendiri dibagi atas dua item kegiatan, yakni, lomba memancing dan diving. Dimana, kegiatan lomba memancing dipusatkan di Rajuni, bersamaan dengan dilaksanakannya lomba diving di Pulau Tinabo, jelas Asrul kepada wartawan. (fadly syarif)

Badan SAR Nasional Siagakan 32 Orang Personil Jelang Pelaksanaan Takabonerate Island Expedition


Kendati pada menit-menit terakhir pelaksanaan rapat pembentukan panitia Takabonerate Island Expedition, Kantor Badan SAR Nasional tidak lagi dilibatkan sebagai panitia inti. Akan tetapi, pihak Basarnas Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan tetap menyiagakan personilnya untuk melakukan proses evakuasi korban, bilamana terjadi kecelakaan laut di dalam rangkaian pelaksanaan kegiatan bertaraf Internasional tersebut.
Demikian ungkapan Kepala Badan SAR Nasional Kabupaten Kepulauan Selayar, Djunaidi, S.Sos kepada wartawan saat dikonfirmasi via telefon selularnya hari Rabu, (20/10) malam kemarin. Menurutnya, tugas perlindungan dan evakuasi terhadap korban kecelakaan laut telah menjadi tugas pokok utama Badan SAR Nasional. Sehingga, pihaknya tetap akan melakukan penanganan bila terjadi kecelakaan laut yang sempat menelan korban selama berlangsungya event Takabonerate Island Expedition.
Terlebih lagi, ketika melihat jadwal pelaksanaan kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan pada musim barat. Terkait kegiatan ini, pihak Kantor Badan SAR Nasional Kabupaten Kepulauan Selayar, telah meminta bantuan tambahan 10 orang personil ke Kantor Basarnas Makassar untuk mem back up 12 orang anggotanya yang telah ada sebelumnya.
Selain menyiagakan 32 orang personilnya, Kantor Badan SAR Nasional Kabupaten Kepulauan Selayar juga telah mengadakan sejumlah persiapan lain, diantaranya dengan menyiapkan perahu karet dan multi miring yang diharapkan mampu mendukung kelancaran proses evakuasi korban, tandas Djunaidi (fadly syarif)

Takabonerate Island Expedition Perparah Kondisi Kemiskinan Rakyat Selayar


Meski sebelumnya, Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama Bambang Wahyudin dengan tegas telah mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi Taman Laut Nasional Takabonerate yang terumbu karangnya dinilai telah banyak mengalami kerusakan.
Akan tetapi, event serupa tetap dilaksanakan pada tahun 2010 ini di tengah kondisi carut marut APBD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel yang mengalami defisit dan memicu terjadinya peningkatan angka kemiskinan rakyat kecil di daratan Bumi Tanadoang.
Sementara, data terakhir Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar menyebutkan, “Dari 199 ribu penduduk di daerah itu, 80 persen atau 150 ribu diantaranya, hingga kini masih terus hidup di bawah garis kemiskinan’. Hal tersebut diperkuat dengan fakta hasil penelusuran tim Media Contrend Indonesia ke salah satu perkampungan nelayan tradisional di daerah berpredikat kabupaten kepulauan ini.
Lokasi, tempat berdirinya sederetan rumah warga yang terkesan kumuh, semrawut, dan sama sekali tidak pernah mendapat sentuhan perhatian maupun langkah penataan dari instansi berkompoten. Ironisnya, Drs. H. Syahrir Wahab, MM selaku orang yang seharusnya paling bertanggung jawab dalam permasalahan ini malah sebaliknya, terkesan menyalahkan pemerintah pusat yang kurang memberi perhatian terhadap kelancaran roda pembangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Salah satu indikator paling mencolok kata Syahrir adalah, terjadinya perbedaan harga bahan bakar minyak / BBM yang disebabkan oleh tidak adanya subsidi dalam bentuk distribusi BBM ke Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal inilah yang kemudian mengilhami pencanangan kegiatan Takabonerate Island Expedition. Dengan sepenggal asa, “saban hari, potensi sumber daya laut Kabupaten Kepulauan Selayar akan mampu menarik dan menyerap perhatian investor dari luar daerah. Baik, pada tingkat nasional maupun investor asing.
Namun sayang sekali, harapan orang nomor satu Bumi Tanadoang ini, seakan tinggal sekedar isapan jempol belaka dengan masih sangat rendahnya pemahaman dan kepeduliaan masyarakat setempat menyangkut kelangsungan hidup biota laut di sekitar kawasan.
Belum lagi hal tersebut harus semakin diperparah oleh pemberitaan terkait insident kelaparan yang menimpa ratusan peserta Takabonerate Island Expedition tahun 2009 lalu di atas KRI Makassar, sebagaimana dilangsir oleh salah satu media online regional Sulsel.
Dimana, pada saat bersamaan Panitia dituding tidak dapat menyediakan konsumsi standar sesuai dengan bentuk promosi yang mereka publikasikan.(*)

Satu Jam Bersama Syahrul Yasin Limpo Menyusuri Pesona Keindahan Bawah Laut Pulau Tinabo


Meninggalkan Ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH beserta rombongan langsung bertolak menuju Pulau Tinabo, Kecamatan Takabonerate dengan menggunakan helikopter AIR TRANSPORT SERVICES PK-EAD.
Setibanya di Pulau Tinabo, mantan Bupati Kabupaten Gowa dua periode ini masih sempat meluangkan waktunya untuk menyelam dan menikmati keindahan Panorama Alam Laut di Pulau tersebut. Usai menyelami panorama alam bawah laut Pulau Tinabo, Syahrul menyempatkan diri beristrahat dan mengganti pakaian di atas KRI Surabaya.
Dari Pulau Tinabo, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju lokasi pusat kegiatan di Pulau Rajuni dengan menumpangi KRI Surabaya. Hal tersebut diungkapkan operator Radio Amatir Orlok Kabupaten Kepulauan Selayar, Ardi Rahman hari Rabu, (27/10) malam. Kendati demikian, pihaknya tidak bisa menjelaskan lebih jauh jenis kegiatan apa saja yang akan diselenggarakan panitia di Pulau Rajuni.
Sementara itu, sejumlah stasiun radio komunikasi yang dipergunakan panitia, tak satupun yang dapat terdengar dari ibukota Benteng Selayar. Termasuk didalamnya, stasiun radio sekretariat panitia inti yang dipusatkan di Kantor Dinas Kebudayaan & Pariwisata setempat.
Kesulitan berkomunikasi ini semakin terasa sempurna dan lengkap, mengingat letak Pulau Rajuni yang hingga sekarang belum terjangkau jaringan telefon selular. Informasi lain yang berhasil dihimpun wartawan di lapangan menyebutkan, “pada hari Kamis, (28/10) segenap peserta tournament lomba mancing Takabonerate Island Expedition dijadwalkan mengikuti upacara bendera peringatan detik-detik Hari Sumpah Pemuda di atas kapal KRI Surabaya dipimpin langsung Inspektur upacara Komandan Lantamal wilayah VI Makassar”.
Gubernur Sulsel sendiri, dijadwalkan meninggalkan Pulau Rajuni pada hari Kamis, (28/10) pagi, untuk selanjutnya kembali ke Pulau Tinabo dengan menumpangi KRI Surabaya. Dari Pulau Tinabo, gubernur bertolak menuju Makassar menggunakan helikopter.
Menurut informasi panitia Takabonerate Island Expedition yang berada di Pulau Rajuni, setibanya di Makassar, Gubernur Sulsel akan memimpin langsung jalannya upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi-Selatan. (fadly syarif)

RSUD Kepulauan Selayar Kembali Rawat Dua Pasien Diare



dr. Jaga UGD, Harap Lengkapi Status Pasien Baru
Lama tak terdengar kabar dari ruang instalasi gawat darurat RSUD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Memasuki pekan ketiga bulan Oktober 2010 ini kasus diare kembali mengisi sedikitnya dua unit ruang kamar di instalasi gawat darurat.
Kendati, perawatan intensif terhadap kedua pasien bersangkutan belum dapat dikategorikan sebagai kejadian luar biasa (KLB, red) sepertihalnya yang terjadi pada beberapa pekan lalu. Penyebab diare ini sendiri, dipastikan hampir sama dengan kasus-kasus sebelumnya, yang diduga diakibatkan oleh faktor dehidrasi karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman tidak higienis.
Terkait kasus ini, serangkaian upaya konfirmasi langsung kepada tim medis RSUD Kabupaten Kepulauan Selayar, belum berhasil dilakukan. Pasalnya, para perawat dan tim dr yang bertugas di ruang instalasi gawat darurat telah tertidur pulas, saat wartawan media ini tiba di rumah sakit.
Kendati demikian, upaya konfirmasi kepada jajaran tim dr rumah sakit tidak serta merta dihentikan begitu saja. Hingga akhirnya, wartawan media ini berhasil mendapatkan selembar kertas berisi instruksi dari dr jaga ruang instalasi gawat darurat, yang di tanda tangani dr. Haeril Rifai.
Pada lembaran kertas yang terselip di bawah jepitan kaca meja perawat tersebut, dr. Haeril Rifai sangat jelas menekankan, “agar pada setiap pergantian shift, masing-masing dokter jaga yang bertugas di ruang instalasi gawat darurat dapat melengkapi status UGD, utamanya status pasien baru”.(fadly syarif)

Dugaan Eksploitasi BMKT Kembali Berlangsung di Perairan Sangkulu-Kulu Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan


Penyelaman barang muatan kapal tenggelam secara illegal di perairan Sangkulu-Kulu, Dusun Tile-Tile Selatan, Desa Patikarya, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan kembali berlangsung. Hal tersebut terungkap, saat salah seorang warga Kecamatan Benteng berinisial “S” yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawan Restoran Baloiya Rahmat IIN mencoba menjual barang berupa mangkuk dan kepingan uang logam kepada pimpinan Selayar Island Resort, Mr. Benhard pada hari Senin pekan lalu.
Saat dikonfirmasi oleh salah seorang karyawan Restoran Selayar Island Resort, “S” menjelaskan, barang tersebut merupakan barang muatan kapal tenggelam yang diambil dari perairan Sangkulu-Kulu, Desa Patikarya, Kecamatan Bontosikuyu.
“S” juga menyebutkan, barang tersebut diambil oleh salah seorang penyelam asal Kecamatan Bontomate’ne berinisial “D”. Dari tangan “D”, barang itu, kemudian dipercayakan kepada “S” untuk dijual kepada Mr. Benhard. Namun karena khawatir disebut sebagai penadah barang illegal, Mr. Benhard enggan menyentuh ataupun sampai membeli tersebut.
“Hari itu juga Mr. Benhard langsung mengembalikan barang bersangkutan kepada “S”, jelas karyawan Restoran Selayar Island Resort yang enggan disebutkan namanya. Bahkan, tidak satu pun pihak yang mengetahui berapa nilai tawar barang yang diajukan “S” kepada Mr. Benhard.
Apatah lagi, transaksi berlangsung di dalam ruangan kantor resort. Jelasnya, “saat berkunjung ke Selayar Island Resort, “S” terlihat membawa tiga buah barang kuno, jenis mangkuk dan puluhan kepingan uang logam tempo doeloe”. Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak mengetahu kapan “D” melakukan aktivitas penyelaman terakhir terhadap barang-barang tersebut.
Hanya saja, saksi berani memastikan, bila sampai sekarang barang bersangkutan masih berada di tangan “S”, sebagai perantara yang dipercayakan “D” untuk melakukan transaksi jual beli dengan Mr. Benhard. Sampai berita ini diturunkan, Pemerintah Desa Patikarya dilaporkan belum mengambil tindakan apapun terkait masalah eksploitasi barang kuno di wilayahnya itu. Termasuk tindakan penyampaian laporan kepada aparat Kepolisian Polsek Bontosikuyu.
Berawal dari ketidak percayaannya kepada aparat Pemdes Patikarya, sampai hari ini saksi mata sendiri, belum menyampaikan informasi apa-apa kepada jajaran Pemerintah Desa setempat. Pihaknya justeru sengaja menyampaikan laporan langsung kepada para pekerja journalis lokal setempat.
Dia mengyakini, para pekerja kuli tinta di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar, akan jauh lebih mampu memberikan advokasi dan sekaligus menjembati kepentingan masyarakat Desa Patikarya. Khususnya, dalam rangka mengantisipasi terulangnya kembali percobaan eksploitasi terhadap BMKT yang berada di kawasan Sangkulu-Kulu, Desa Patikarya, Kecamatan Bontosikuyu.
Kades Patikarya sendiri, belum berhasil dimintai dikonfirmasi terkait masalah ini. Lantaran nomor telefon selularnya tidak tercatat di memory buku telefon wartawan media ini. Sementara, Camat Bontosikuyu, Drs. Akhyadin, MH gagal dimintai konfirmasi, akibat pengalihan panggilan yang dipasang pada pengaturan telefon selular miliknya. (*)

Oksigen Kembali Langka Di RSUD Kepulauan Selayar



Bila pada pekan sebelumnya, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan sempat dilanda kelangkaan bahan bakar minyak untuk semua jenis. Pekan ini, giliran RSUD Kepulauan Selayar kembali mengalami kelangkaan oksigen. Menyusul habisnya, ketersediaan isi tabung oksigen yang di stand by kan pihak rumah sakit.
Dari pantauan wartawan pada hari Rabu, (26/10) dini hari tadi, sedikitnya tiga buah tabung oksigen disandarkan di beberapa sudut dinding ruang instalasi rawat inap dalam kondisi kosong. Kondisi tidak jauh berbeda juga terlihat di ruang instalasi gawat darurat. Di ruangan ini, terdapat sedikitnya dua tabung oksigen kosong tak berisi.
Selain kelangkaan oksigen, persoalan ketersediaan air bersih lagi-lagi tampak masih menyelimuti lingkungan rumah sakit baru yang berada di kawasan Parappa, Kelurahan Puta Bangung, Kecamatan Bontoharu itu. Akibatnya, puluhan keluarga pasien harus rela mengangkat air dengan menggunakan ember untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama berada di rumah sakit.
Bahkan, sejumlah kamar mandi di ruang perawatan pasien terpantau belum didukung oleh fasilitas bak penampungan air bersih yang memadai. Hal tersebut dibuktikan dengan masih di stand by kan nya ember plastik pada salah satu kamar mandi di ruang instalasi rawat inap untuk mendukung keterpenuhan kebutuhan air bersih di kalangan keluarga pasien dan petugas tim medis di rumah sakit setempat. (*)

Sabtu, 04 September 2010

Pengemudi Bus AKDP Mogok Penumpang Jadi Korban

Sejumlah penumpang asal Kabupaten Kepulauan Selayar, yang sedianya akan bertolak menuju Makassar pada hari Jumat, (3/9) 2010 pagi kemarin, terpaksa harus membatalkan keberangkatan mereka melalui terminal regional Bonea.
Pasalnya, seluruh armada bus AKDP trayek Makassar-Selayar tiba-tiba dilaporkan mogok, menyusul pengoperasian kapal fiber KM. Minanga Express 07 dalam tiga pekan terakhir pada route penyeberangan Dermaga Rauf Rahman Benteng Selayar-Pelabuhan Lappe’e Kabupaten Bulukumba.
informasi yang berhasil dihimpun tim ekspedisi pantauan arus mudik lebaran CFM 2010 menyebutkan “para pengusaha armada angkutan bus AKDP menuntut perubahan jadwal pemberangkatan kapal fiber KM. Minanga Ekspress 07 yang dinilai sangat mempengaruhi jumlah penumpang pada jalur darat melalui pelabuhan ferry Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar”. (*)

Tim Ekspedisi Mencatat Kadishub & Kominfo Menjawab



Perjalanan tim ekspedisi pantauan arus mudik lebaran Media Contrend Indonesia dari ujung selatan sampai ujung utara Kabupaten Kepulauan Selayar menorehkan sejumlah catatan pekerjaan rumah bagi instansi Balai Besar Jalan Nasional Provinsi Sulawesi-Selatan, dan Dishub & Kominfo Kabupaten Kepulauan Selayar.
Catatan yang tak kalah pentignya juga diperhadapkan kepada instansi PLN Ranting Kepulauan Selayar. Khusus bagi Balai Besar Jalan Nasional Provinsi Sulsel, dimohon untuk dapat memberikan perhatian ekstra terhadap upaya pembenahan ruas jalan lingkar Kecamatan Bontosikuyu dan Kecamatan Bontomate’ne yang kondisinya kian memprihatinkan.
Terutama, untuk ruas jalan yang menghubungkan Ibukota Benteng dengan Dermaga Ferry Pamatata. Sementara itu, Dinas Perhubungan & Kominfo Kabupaten Kepulauan Selayar diharapkan segera membenahi pagar pengaman dermaga pamatata yang sudah tampak keropos termakan usia.
Sedangkan untuk Kantor PLN Ranting Kepulauan Selayar diminta dapat membenahi salah satu tiang lampu jalan kawasan dermaga Pamatata yang terpantau sudah ambruk. Menanggapi persoalan ini Kepala Dinas Perhubungan & Kominfo Kabupaten Kepulauan Selayar, Ir. H. Arman mengungkapkan “sejak jauh-jauh hari, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi dengan menggarkan biaya perbaikan kembali pagar pengaman dermaga Pamatata, termasuk alokasi dana pembangunan tiang lampu jalan yang dilaporkan ambruk oleh tim ekspedisi pantauan arus mudik lebaran Media Contrend Indonesia”
Menurutnya, dana tersebut telah diplot Dinas Perhubungan & Kominfo Kabupaten Kepulauan Selayar pada penyusunan Rancangan Anggaran Pembangunan Daerah tahun 2010. Dan Insya Allah, dalam tahun 2010 ini juga perbaikan sebagaimana dimaksud akan segera dilaksanakan.
Jawaban senada dilontarkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar, Ir. H. Romlah saat dikonfirmasi tim ekspedisi pantauan arus mudik lebaran Media Contrend Indonesia. Dikatakannya, jauh sebelum memasuki bulan suci Ramadhan 1431 H, pihak Dinas Pu telah bersurat ke Balai Besar Jalan Nasional Sulsel perihal kondisi jalan Negara yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Selayar. Bahkan, suratnya telah ditembuskan ke Kementerian Dinas Pekerjaan Umum di Jakarta. (fadly syarif)