Laman

Jumat, 29 Oktober 2010

Takabonerate Island Expedition Perparah Kondisi Kemiskinan Rakyat Selayar


Meski sebelumnya, Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama Bambang Wahyudin dengan tegas telah mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi Taman Laut Nasional Takabonerate yang terumbu karangnya dinilai telah banyak mengalami kerusakan.
Akan tetapi, event serupa tetap dilaksanakan pada tahun 2010 ini di tengah kondisi carut marut APBD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel yang mengalami defisit dan memicu terjadinya peningkatan angka kemiskinan rakyat kecil di daratan Bumi Tanadoang.
Sementara, data terakhir Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar menyebutkan, “Dari 199 ribu penduduk di daerah itu, 80 persen atau 150 ribu diantaranya, hingga kini masih terus hidup di bawah garis kemiskinan’. Hal tersebut diperkuat dengan fakta hasil penelusuran tim Media Contrend Indonesia ke salah satu perkampungan nelayan tradisional di daerah berpredikat kabupaten kepulauan ini.
Lokasi, tempat berdirinya sederetan rumah warga yang terkesan kumuh, semrawut, dan sama sekali tidak pernah mendapat sentuhan perhatian maupun langkah penataan dari instansi berkompoten. Ironisnya, Drs. H. Syahrir Wahab, MM selaku orang yang seharusnya paling bertanggung jawab dalam permasalahan ini malah sebaliknya, terkesan menyalahkan pemerintah pusat yang kurang memberi perhatian terhadap kelancaran roda pembangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Salah satu indikator paling mencolok kata Syahrir adalah, terjadinya perbedaan harga bahan bakar minyak / BBM yang disebabkan oleh tidak adanya subsidi dalam bentuk distribusi BBM ke Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal inilah yang kemudian mengilhami pencanangan kegiatan Takabonerate Island Expedition. Dengan sepenggal asa, “saban hari, potensi sumber daya laut Kabupaten Kepulauan Selayar akan mampu menarik dan menyerap perhatian investor dari luar daerah. Baik, pada tingkat nasional maupun investor asing.
Namun sayang sekali, harapan orang nomor satu Bumi Tanadoang ini, seakan tinggal sekedar isapan jempol belaka dengan masih sangat rendahnya pemahaman dan kepeduliaan masyarakat setempat menyangkut kelangsungan hidup biota laut di sekitar kawasan.
Belum lagi hal tersebut harus semakin diperparah oleh pemberitaan terkait insident kelaparan yang menimpa ratusan peserta Takabonerate Island Expedition tahun 2009 lalu di atas KRI Makassar, sebagaimana dilangsir oleh salah satu media online regional Sulsel.
Dimana, pada saat bersamaan Panitia dituding tidak dapat menyediakan konsumsi standar sesuai dengan bentuk promosi yang mereka publikasikan.(*)

Tidak ada komentar: