Laman

Jumat, 29 Oktober 2010

Gelombang Pasang Berkekuatan Dahsyat Bakal Landa Perairan Kepulauan Selayar


Tidak menentunya kondisi cuaca di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel membuat Pos SAR setempat, tidak dapat memprediksi kekuatan gelombang pasang musim barat tahun 2010 yang akan melanda daerah di penghujung paling selatan jazirah Provinsi Sulawesi-Selatan tersebut.
Hal ini diungkapkan Kepala Pos SAR Kepulauan Selayar, Djunaidi, S.Sos saat dikonfirmasi Detik Nusantara via telefon selularnya belum lama ini.
Informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah pengguna jasa angkutan pelayaran antar pulau hari Selasa, (26/10) pagi menyebutkan “arus gelombang pasang mulai melanda perairan Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu yang tepat berada di wilayah paling selatan ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar”.
Akibatnya, rombongan Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar yang pada hari Selasa pagi bertolak meninggalkan dermaga Rauf Rahman Benteng, menuju Pulau Rajuni untuk mengikuti event Takabonerate Island Expedition harus ikut merasakan goncangan gelombang pasang di lintasan perairan Desa Appatanah.
Kendati demikian, kapal fiber MV. Minanga Express 07 yang mengantar keberangkatan bupati dan rombongan dilaporkan telah merapat dengan selamat di pelabuhan rakyat Desa Rajuni bersamaan dengan bersandarnya KM. Takabonerate kapal milik Pemkab Kepulauan Selayar yang ditumpangi rombongan Dinas Perhubungan & Kominfo.
Sementara itu, kondisi cuaca di pusat ibukota kabupaten juga terpantau tidak menentu. Terbukti, beberapa hari sebelumnya terik panas matahari masih terlihat menyinari langit Bumi Tanadoang. Namun, lain halnya dengan yang terjadi pada hari Senin (25/10) malam, saat hujan deras tiba-tiba mengguyur wilayah kota Benteng dan sekitarnya.
Menurut Kepala Pos SAR Djunaidi, S.Sos “Dengan mempelajari peralihan kondisi cuaca dari musim timur ke musim barat yang tidak menentu. Maka dapat dipastikan, volume gelombang pasang pada musim barat tahun 2010 ini akan jauh lebih dahsyat dari tahun-tahun sebelumnya”, tandas Jun dalam keterangan persnya kepada Detik Nusantara. (fadly syarif)

Tidak ada komentar: