Laman

Senin, 06 April 2009

Sepenggal Catatan Sejarah Kerajaan Makassar





Kerajaan makassar yang merupakan gabungan dari kerajaan gowa dan tallo terletak di wilayah sulawesi selatan.

Penguasa kerajaan Makassar

Sultan Alauddin

Pada abad ke -17’agama islam mulai berkembang di sulawesi selatan.masuknya agama islam mendapat sambutan hangat dari masyarakat kerajaan makassar Bahkan raja makkassar kemudian juga memeluk agama islam .raja yang pertama kali memeluk agama islam adalah sultan alauddin setelah ia wafat keberadaan dan perkembangan kerajaan makkassar tidak dapat di ketahui dengan jelas .sultan alauddin memerintah dari tahun 1591 -1638 .berita mengenai perkembangan kerajaan makassar baru didapat setelah Sultan Hasaunddin naik tahta.

Sultan Hasanudin
Pada masa pemerintahannya Siltan Hasanuddin, kerajaan Makassar mencapai masa kejayaannya Sultan Hasanuddin melakukan perluasan wilayah keseluruh Sulawesi Selatan. Sultan Hasanuddin bercita-cita untuk menguasai jalur pelayaran dan perdagangan Nusantara, yaitu jalur perdagangan yang menghubungkan antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. Kerajaan Makassar mengajak para pedagang untuk singga dan berdagang di pelabuhannya hal itu tidak disukai oleh pihak Belanda. Yang memiliki wilayah kekuasaan di kepulauan Maluku, keberadaan Kerajaan Makassar menjadi penghalang bagi Belanda untuk melakukan hubungan antara Ambon dan Batavia. Perkembangan selanjutnya mulai terjadi peran kecil-kecilan antara pelaut Makassar dan Belanda, Sultan Hasanuddin kemudian mengambil langkah untuk menghancurkan kedudukan pasukan Belanda di Kepulauan Maluku. Karena keberaniannya Sultan Hasanuddin dijuluki Ayam Jantan dari Timur. Serangan pertama dipimpin oleh Cornelis Sperman, serangan ini mengalami kegagalan yang menyebabkan pihak belanda mencari cara lain untuk mengalahkan kerajaan Makassar. Belanda menjalin hubungan dengan penguasa kerajaan Bone yang bernama Aruk Palakka, karena menghadapi dua musuh sekaligus maka pasukan kerajaan Makassar terdesak dan akhirnya menyerah, pihak belanda kemudian memaksa kerajaan Makassar untuk menandatangani perjanjian Bongayya. Pada tahun 1667 isi dari perjanjian Bongayya antara lain :

Pihak Belanda memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Kerajaan Makassar.
Belanda dapat mendirikan Benteng di pusat Kerajaan Makassar, Benteng itu diberi nama Benteng Rotterdam.
Kerajaan Makassar harus melepaskan daerah kekuasaannya, seperti Bone dan pulau-pulau diluar wilayah Makassar.
Aruk palakka diakui sebagai raja Bone.


Sultan Mappasomba
Setelah Sultan Hasanuddin turun dari tahta ia kemudian digantikan oleh Putranya yang bernama Mappasomba. Sultan Hasanuddin sangant berharap agar Mappasomba dapat bekerja sama dengan pihak Belanda. Tujuannya untuk kerajaan Makassar dapat bertahan lama, namun yang diharapkan itu tidak sesuai dengan keinginannya. Perlawanan Sultan Mappasomba akhirnya berhasil dipadamkan oleh Belanda, namun Sultan Mappasomba tidak diketahui nasibnya. Sejak saat itu kerajaan Makassar berada di bawah cengkraman Belanda.

Kehidupan ekonomi di Kerajaan Makassar

Makassar yang berkembang dengan pelabuhan Internasional ;banyak dikunjungi Portugis ;inggris; denmark; kedatangannya adalah untuk berdagang pedagang makassar dalam mengarungi lautan menggunakan kapal pinisi dan lambo untuk mengangkut rempah - rempah dari keppulauan malauku ke pulau jawa pihak belanda yang berkuasa atas monopoli perdagangan rempah-rempah di maluku menganggap pedagang makassar melakukan perdagangan gelap guna mengatur pelayaran dan perniaga di eilayah kerajaan makkassar ;disusun hu kum perniagan yang disebut dengan ade allopi loping bicaranna pabblu’e naskah itu ditulis oleh amanna gappa diatas daun lontar

Kehidupan sosial di kerajaan Makassar
Sejak abad ke-17 agama Islam mulai berkembang di Daerah Sulawesi Selatan. Mereka berperang teguh pada keyakinan bahwa Tuhan menciptakan lautan untuk semua hambanya, karena itu mereka menentang keras penguasaan laut secara sewenag-wenag oleh Belanda Makassar dikenal sebagai orang yang dinamis dan gemar melaut, mereka memiliki sifat yang terbuka dan gemar berterus terang, sifat semacam ini memang menjadi cirri-ciri dari masyarakat pesisir.

Kebudayaan Makassar dipengaruhi oleh Agama Islam.
Peninggalan kebudayaan Islam yang terdapat di Makassar adalah Mesjid Katangka, yang di bangun pada abad ke-17 selain itu terdapat pula makam Islam kuno di daerah Sulawesi Selatan hasil kebudayaan Makassar hingga kini adalah kapal Finisi. Kapal Finisi adalah hasil karya masyarakat Makassar masih dianggap sebagai sarana pengangkutan yang tangguh di lautan namun pembuatan kapal tersebut pada saat ini berdasarkan pesanan, baik dari dalam Negeri maupun mancanegara.


.

Tidak ada komentar: