Laman

Sabtu, 04 April 2009

KEPEGAWAIAN DALAM PERSPEKTIF MANAGEMEN SDM Oleh : Supriadi

Sejak awal karir, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah harus mengetahui pola-pola rencana karir yang akan ia jalani ke depan. Terdapat beberapa aspek yang menjadi perhatian utama, selama meniti karir sebagai PNS, antara lain : (a) Engineering Of Life; (b) Accounting Of Life; (c) Quality Of Death.

Engineering Of Life didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang menjalani profesinya dalam jangka waktu tertentu dengan tekanan atau beban kerja tertentu pula. Hal ini bermakna pula bahwa perencanaan karir bagi setiap pegawai perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga dalam menjalani profesinya, ia tidak merasa terbebani dan tertekan, namun dalam bekerja merupakan panggilan jiwa. Dengan demikian, kreatifitas dan inovasi dapat dilahirkan dalam setiap proses selama menjalani dan meniti karir.

Accounting Of Life dipahami sebagai sebuah analisa yang diarahkan pada seberapa lama seseorang dapat bekerja secara optimal dan memberikan hasil yang signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Bagi seorang PNS, Accounting Of Life umumnya berjalan pada usia maksimun 56 Tahun. Bagi mereka yang sempat menduduki pejabat eselon II, masa kerja aktif dapat mencapai usia hingga 60 Tahun. Dalam rentang waktu tersebut, berbagai tekanan, beban dan faktor fisiologis lainnya menempa hidup seorang PNS. Kondisi ini dapat memberi dampak pada kualitas hidup terutama kualitas kesehatan, baik ketika masih aktif maupun ketika menjalani masa pensiun. Bagi mereka yang kurang dapat mengelola hidupnya dengan baik satu tahun menjelang pensiun, atau bahkan masa-masa menjelang pensiunan, kondisi kehidupannya diwarnai oleh berbagai macam penyakit yang secara medis terkadang susah didiagnosis. Dalam kondisi tersebut, kematian dapat mengancam setiap saat, ironis mengingat seorang PNS yang sebagian besar hidupnya dihabiskan dengan mengabdi pada negara namun ternyata di akhir karirnya ia harus menanggung kondisi beban hidup yang begitu rumit sebagai akibat dari berbagai tekanan beban kerja selama bekerja.

Disinilah pentingnya membangun sebuah sistem dan perencanaan kepegawaian yang handal yang dapat menjamin kualitas hidup pegawai baik selama masa aktif maupun pada saat menjalani masa pensiun.

Selanjutnya, Quality Of Death didefenisikan sebagai sejauh mana seseorang menghadapi kematiannya dengan kualitas hidup yang secara signifikan dapat menjamin anggota keluarga yang akan ditinggalkan dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Dalam konteks ini, manajemen SDM memandang pentingnya membangun asset sebagai upaya memberi perlindungan dan kesejahteraan bagi segenap anggota keluarga ketika kematian menjemputnya.

Dalam perspektif Manajemen SDM, ketiga aspek seperti yang diuraikan di atas, merupakan sesuatu yang urgen dan perlu mendapat perhatian utama. Alasannya adalah karena mereka telah memberikan kontribusi yang besar kepada Negara baik secara langsung maupun tidak langsung selama masa aktif.

Tidak ada komentar: