Laman

Sabtu, 04 April 2009

KM Lautan Windu Tenggelam, Lima Penumpang dan ABK Hilang


KM Lautan Windu I yang berlayar dari Pelabuhan Luwuk (ibukota Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah/Sulteng) tujuan Surabaya tenggelam di Selat Sepanjang--bagian utara Pulau Bali, mengakibatkan lima penumpang dan anak buah kapal (ABK)-nya belum ditemukan.

Kepala Kantor Syahbandar Luwuk, Basir Layts, yang dihubungi dari Palu, Rabu, membenarkan musibah tenggelamnya kapal milik PT Banggai Sentral Shrimp (BSS) itu.

Ia mengatakan sesuai laporan terbaru yang diterima pihaknya dari petugas pengamanan laut Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya kapal tersebut tenggelam pada Ahad (8/9) dini hari.

"Laporan tersebut juga menyebutkan lima penumpang dan ABK-nya belum ditemukan, sementara 24 lainnya berhasil diselamatkan KM Yokohama dan mereka kini telah dievakuasi ke Pelabuhan Kendari (Sultra)," katanya.

Korban kecelakaan laut yang dilaporkan belum ditemukan yakni Husaini (Mualim I), Sukirto (karyawan PT BSS), dan penumpang Bunawi beserta istri dan anaknya berusia tujuh tahun.

Layts mengatakan kemungkinan besar musibah tenggelamnya KM Lautan Windu I disebabkan "force majeuer", karena sesuai laporan sejumlah penumpang dan ABK yang selamat, kapal mereka sebelum terbalik dihajar gelombang laut setinggi lebih lima meter.

"Dugaan ini cukup beralasan, sebab kondisi cuaca di Laut Jawa hingga sekitar Pulau Selayar (Sulsel) --sesuai laporan kapal-kapal yang tiba di Pelabuhan Luwuk sedang dalam masa pancaroba," tuturnya.

Ia juga mengatakan ketika KM Lautan Windu I angkat sauh meninggalkan Pelabuhan Luwuk menuju Pelabuhan Tanjung Perak, kapal bertonase 817 gross ton itu mengangkut 42 peti kemas berisi barang campuran dengan total berat 600 ton.

Barang camupran tersebut antara lain kayu olahan, rumput laut, dan udang windu beku sebanyak 200 ton yang akan diekspor ke Perancis.

"Jadi jika mengacu pada daftar manifest yang dikeluarkan Kantor Syahbandar Luwuk, samasekali tidak terdapat kelebihan muatan," ujarnya.

"Apalagi saat cuaca buruk menjelang kapal itu tenggelam, ada pesan SOS (kapal dalam bahaya) diterima KM Yokohama yang berada di dekat lokasi kejadian," katanya menambahkan.

Menjawab pertanyaan, Layts mengatakan tim dari Badan SAR Nasional dan sejumlah kapal swasta niaga yang dimintai PT BSS telah dikerahkan ke lokasi musibah untuk mencari semua penumpang yang belum ditemukan.

"Upaya pencarian hingga Rabu pagi ini masih terus dilakukan, namun sesuai laporan terakhir belum ada perkembangan," katanya.

Tidak ada komentar: