Laman

Sabtu, 04 April 2009

Jolloro Tenggelamkan 3 Nyawa


Kecelakaan laut terjadi lagi. Kali ini di perairan Pangkajenne Kepulauan (Pangkep) Sulsel, tepatnya di Pulau Badi. Sebuah perahu nelayan yang oleh masyarakat setempat lazim menyebutnya Jolloro dengan jumlah penumpang 36 orang berikut juru mudinya, tenggelam karena over capacity. Tiga meninggal, satu orang dinyatakan hilang. Selebihnya selamat. Polisi melakukan evakuasi dan pencarian korban.

Kapolsek Liutkang Tupa'biring Kabupaten Pangkep AKP Halik Abhan saat dikonfirmasi via ponselnya menjelaskan, perahu nelayan naas yang bertolak dari Pulau Badi, Desa Mattirodeceng, Kecamatan Liukang Tupa'biring, Pangkep tujuan pelabuhan Paotere, Makassar ini tenggelam Sabtu pagi (28/2) sekitar pukul 08.00 Wita.

Perahu tanpa nama ini, kata Halik Abhan, sebenarnya berukuran kecil yakni panjang 13 meter dengan lebar hanya 1,5 meter, namun dipaksakan memuat hingga 36 orang termasuk juru mudinya, Wahin Bin Haruna (45). Padahal sebenarnya kapasitas perahu ini hanya untuk 15 hingga 20 orang.

"Jadi perahu tersebut tenggelam bukan karena cuaca buruk melainkan karena kelebihan muatan. Yakni baru 10 menit berlayar meninggalkan Pulau Badi dengan jarak 1 mil laut tiba-tiba kapal ini oleng dan langsung tenggelam. Penumpang yang tidak tahu berenang dan sudah lanjut usia akhirnya ikut tenggelam dan meninggal," ujar AKP Halik Abhan.

Tiga penumpang yang meninggal ini masing-masing laki-laki Hardini (40), perempuan Daerah Binti Lemang (60) dan Daeng Nadia (65). Sementara satu korban hilang yang masih dalam pencarian atas nama Supriadi alias Didi (40).

"Sementara ini juru mudinya atas nama Wahid Bin Haruna yang ikut selamat, kita amankan di kantor Polsek Liukang Tupa'biring," tambah AKP Halik Abhan.

Adapun 31 penumpang lainnya dievakuasi ke Pulau Badi. Penumpang ini, selain diselamatkan oleh kapal barang memuat batu merah yang tengah melintas, juga diselamatkan oleh kapal nelayan yang digunakan tim kepolisian dari Polsek Liukang Tupa'biring dibantu para nelayan setempat.

"Kami langsung turun ke laut melakukan evakuasi berikut pencarian korban yang hilang setelah mendapat informasi dari Kepala Desa Mattirodeceng, Abdullah," pungkas AKP Halik Abhan.

Tidak ada komentar: