Laman

Selasa, 13 Juli 2010

Ir. H. Romlah, Prakarsai Pembangunan Tanggul Multi Fungsi Pertama Di Sulsel


Berdesain Minimalis Dengan Fungsi Maksimalis & Mengedepankan Efisiensi Anggaran. Setidaknya, begitulah bunyi petikan prinsip dasar sosok Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar, Ir. H. Romlah, M.Si dalam melakukan perencanaan pelaksanaan program pembangunan di daerah berjuluk Bumi Tanadoang itu.
Bahkan, memasuki awal tahun 2010 ini, pria asal Kecamatan Buki tersebut, kembali menorehkan sebuah catatan prestasi fantastis melalui keberhasilan jajarannya dalam menuntaskan proyek pembangunan tanggul penahan gelombang multi fungsi pertama di belahan provinsi Sulawesi-Selatan.
Sebuah bangunan tanggul sepanjang 815 meter yang membentang dari arah sebelah utara bangunan Plaza Marina sampai ke jembatan Bua-Bua Timur. Dikatakan fantastis, sebab bangunan tanggul penahan gelombang multi fungsi yang mencakup arena rekreasi dan tambatan perahu nelayan tradisional tersebut dapat dirampungkan dengan hanya menelan anggaran sebesar 13 Milyar rupiah.
Sebuah angka yang terbilang sangat rendah, bila dibandingkan dengan perencanaan anggaran awalnya, yang mencapai taksiran 20 sampai 45 Milyar rupiah. Akan tetapi, setelah melalui diskusi panjang, antara Bupati Selayar, Drs. H. Syahrir Wahab, MM dengan jajaran Dinas Pekerjaan Umum kabupaten yang dihadiri langsung Ir. H. Romlah, dalam kapabilitasnya sebagai Kepala Dinas PU kabupaten.
Anggaran pembangunan tanggul penahan gelombang dengan lebar 5 meter itu, akhirnya dapat ditekan hingga angka 13 Milyar Rupiah. Dalam waktu bersamaan, suasana hening mendadak meliputi kawasan rumah jabatan Bupati Selayar, tempat dilaksanakannya diskusi hari itu.
Hampir seluruh peserta diskusi, baik Bupati Selayar, maupun konsultan perencana, tiba-tiba diam seribu bahasa, tatkala mendengar, keputusan patokan anggaran terakhir yang dilontarkan Kepala Dinas PU Kabupaten Kepulauan Selayar untuk menuntaskan proyek tanggul multi fungsi itu.
Kendati dengan anggaran yang relatif minim, namun proyek yang dikerjakan dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Kepulauan Selayar, TA. 2009 tersebut akhirnya dapat dirampungkan sesuai harapan semua pihak, tanpa ada kendala yang berarti.
Melalui terbangunnya tanggul multi fungsi ini harapan, “Selayar Kota Masa Depan” kian menunjukkan titik terang. Terbukti, Dari hari ke hari, penataan kawasan Kota Benteng sebagai pusat ibukota kabupaten pun tampak semakin membaik.
Bak permainan sulap, dalam hitungan sekejap mata, wajah ruas jalan di sekitar kawasan Plaza Marina seakan berubah menjadi sebuah pemandangan indah di malam hari dengan dukungan desain bangunan tanggul penahan gelombang menyerupai dermaga yang sangat jelas menggambarkan, letak Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan di penghujung jazirah paling selatan Provinsi Sulawesi-Selatan.
Meski demikian, sejuta misteri dan tanda Tanya masih tetap menggelayuti hati sebahagian rakyat Selayar, terkait inspirasi awal yang mengilhami proyek pembangunan tanggul multi fungsi hasil pemikiran Ir. Romlah tersebut.
Mungkinkah, sosok pria paruh bayah berkacamata ini, ingin kembali membuka sejarah masa lalu. Di mana, kawasan tanggul di sepanjang Jl. Soekarno Hatta Benten Selayar, pernah menjadi saksi bisu bersatunya hati dan cinta belasan pasang remaja Bumi Tanadoang pada era 1970 sampai tahun 1990-an silam ????. (fadly syarif)

Tidak ada komentar: