Laman

Rabu, 18 Mei 2011

Terkait Penanganan Gizi Buruk Bupati Selayar Kumpulkan Kepala Desa


Bupati Selayar, Drs. H. Syahrir Wahab, MM merasa tertampar menyusul ditemukannya tujuh penderita gizi buruk di daerah yang dikenal kaya ikan tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Selayar, Syamsuddin Sulaeman, pun jadi sasaran tembak. Dia dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kasus gizi buruk tadi.Syahrir bahkan langsung memanggil Syamsuddin ke ruang ke ruang kerjanya, kemarin. Informasi yang diperoleh, Syahrir sempat naik pitam dan menilai jajarannya kurang tanggap sehingga warganya menderita gizi buruk. “Ya wajarlah bupati marah-marah. Dia kan atasan saya,” kata Syamsuddin, Senin, 17 Maret.
Syamsuddin mengungkap, bupati juga menjadwalkan Senin pekan depan, akan mengumpulkan seluruh kepala desa, lurah, kepala puskesmas dan jajaran terkait lainnya untuk membicarakan penanganan dan antisipasi dini terkait gizi buruk. Syahrir menegaskan, agar dinas terkait lebih serius mengantisipasi, jangan sampai penderita bertambah atau meninggal dunia.
Dijelaskan Syamsuddin, sebenarnya tujuh penderita gizi buruk itu sudah lama dipantau oleh Dinas Kesehatan. Setiap saat, pihaknya rajin memberikan bantuan seperti susu, biskuit dan makanan tambahan lainnya. Hanya saja, dia berdalih untuk memulihkan kondisi penderita dibutuhkan waktu yang lama.
Sedangkan 35 penderita lainnya yang sudah diidentifikasi, itu belum masuk kategori gizi buruk. “Memang berat badannya berada di bawah garis merah atau tidak normal. Tetapi mereka sudah kita pantau terus dan memberikan bantuan asupan makanan sehingga kondisinya pulih,” kata dia, kemarin.
Sebelumnya dilaporkan, Komisi B DPRD Selayar menemukan tujuh penderita gizi buruk kronis di dua kecamatan; Bonto Manai dan Bontomatene. Ketujuh penderita itu punya ciri-ciri yang sama, perut buncit dan mata melotot. Berat badannya dibawah batas normal. (sumber : fajar online)

Tidak ada komentar: