Laman

Kamis, 19 Mei 2011

Diskopuindag Tamben Kepulauan Selayar Dapat Kehormatan Dari Kementerian Perindustrian RI


Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan mendapat kehormatan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah sebagai salah satu kabupaten/kota yang dinilai memiliki kompetensi untuk menjadi panitia seleksi calon penerima penghargaan Upakarti 2011.
Sebagai buktinya, belum lama ini, Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan, dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar telah menerima paket kiriman berupa dua buah buku yang terdiri dari buku pedoman umum penyelenggaraan penghargaan dan buku pengusulan hasil seleksi serta penilaian calon penerima penghargaan Upakarti 2011.
Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Dr. Ir. Busharmaidi, MS menandaskan, buku ini merupakan panduan dalam penyelenggaraan penganugerahan Upakarti, baik pada level panitia pusat maupun panitia daerah.
Dengan diterbitkannya kerangka acuan dimaksud, seluruh panitia diharapkan memiliki pemahaman dan pengertian yang sama tentang kategori, kriteria dan unsur-unsur penilaian calon penerima penghargaan yang akan diusulkan. Pihaknya berharap, penyelenggaraan Upakarti tahun ini akan dapat berjalan lebih lancar dan efektif dari tahun-tahun sebelumnya.
Bila perlu, calon penerima penghargaan benar-benar terseleksi dengan baik, sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai, jelas, Ir. Busharmaidi, MS, melalui Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan dan Energi Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Rustam Nur, SE. (*)

Laka Lantas Kembali Telan Korban di Selayar

Laka lantas kembali menelan korban di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel. Setelah sebelumnya, sebuah sepeda motor merk Xecon warna merah DD. 3773 JC yang melintas di ruas jalan Jenderal Sudirman bertubrukan dengan sebuah sepeda. Akibat kecelakaan naas tersebut, sepeda motor merk Xecon yang dikendarai korban harus mengalami ringsek berat pada bagian depan.
Tiga personil lantas yang tiba di TKP, langsung mengevakuasi kendaraan milik korban Mako Polres Kepulauan Selayar untuk kepentingan proses penyidikan lebih lanjut. Sementara itu, pemilik motor sendiri masih harus menjalani perawatan intensif di ruang instalasi gawat darurat RSUD setempat, akibat luka yang dideritanya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi yang jelas mengenai identitas pemilik motor maupun pemilik sepeda yang menjadi korban tabrakan hari Kamis, (14/5) sekira pukul 20.00 Wita itu. Jelasnya, pecahan lampu motor masih tampak berserakan di sekitar TKP.
Kendati, tidak korban jiwa dalam peristiwa yang berlangsung malam Jum’at naas ini. Akan tetapi, kerugian ditaksir mencapai ratusan ribu rupiah. (*)

Rabu, 18 Mei 2011

Terkait Penanganan Gizi Buruk Bupati Selayar Kumpulkan Kepala Desa


Bupati Selayar, Drs. H. Syahrir Wahab, MM merasa tertampar menyusul ditemukannya tujuh penderita gizi buruk di daerah yang dikenal kaya ikan tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Selayar, Syamsuddin Sulaeman, pun jadi sasaran tembak. Dia dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kasus gizi buruk tadi.Syahrir bahkan langsung memanggil Syamsuddin ke ruang ke ruang kerjanya, kemarin. Informasi yang diperoleh, Syahrir sempat naik pitam dan menilai jajarannya kurang tanggap sehingga warganya menderita gizi buruk. “Ya wajarlah bupati marah-marah. Dia kan atasan saya,” kata Syamsuddin, Senin, 17 Maret.
Syamsuddin mengungkap, bupati juga menjadwalkan Senin pekan depan, akan mengumpulkan seluruh kepala desa, lurah, kepala puskesmas dan jajaran terkait lainnya untuk membicarakan penanganan dan antisipasi dini terkait gizi buruk. Syahrir menegaskan, agar dinas terkait lebih serius mengantisipasi, jangan sampai penderita bertambah atau meninggal dunia.
Dijelaskan Syamsuddin, sebenarnya tujuh penderita gizi buruk itu sudah lama dipantau oleh Dinas Kesehatan. Setiap saat, pihaknya rajin memberikan bantuan seperti susu, biskuit dan makanan tambahan lainnya. Hanya saja, dia berdalih untuk memulihkan kondisi penderita dibutuhkan waktu yang lama.
Sedangkan 35 penderita lainnya yang sudah diidentifikasi, itu belum masuk kategori gizi buruk. “Memang berat badannya berada di bawah garis merah atau tidak normal. Tetapi mereka sudah kita pantau terus dan memberikan bantuan asupan makanan sehingga kondisinya pulih,” kata dia, kemarin.
Sebelumnya dilaporkan, Komisi B DPRD Selayar menemukan tujuh penderita gizi buruk kronis di dua kecamatan; Bonto Manai dan Bontomatene. Ketujuh penderita itu punya ciri-ciri yang sama, perut buncit dan mata melotot. Berat badannya dibawah batas normal. (sumber : fajar online)

Minggu, 15 Mei 2011

Selayar Layak Jadi Bandar Niaga


MAKASSAR -- Kabupaten Kepulauan Selayar terpilih sebagai daerah tertinggal di kawasan timur Indonesia (KTI) yang paling berpotensi untuk dikembangkan. Hasil kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu disampaikan dalam sosialisasi Pengembangan Pulau Selayar sebagai Bandar Niaga Timur di Kantor Gubernur, Senin, 17 Januari.

Sosialiasi disampaikan Asisten Menteri Perekonomian, Arif Habibie dan staf ahli dari BPPT di depan Gubenur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.

Ikut dalam acara tersebut, mantan Menteri BUMN yang saat ini menjabat Komisaris PT Telkom, Tanri Abeng dan Wakil Bupati Selayar, Syaiful Arief.

Awal Subandi dari BPPT menyebutkan, setelah melakukan penelitian, Selayar ternyata memiliki banyak keunggulan. Keunggulan itu antaranya, sangat strategis disinggahi pelayaran, pulau ini memiliki sumber daya minyak, sumber daya ikan, dan potensi ekonomi lainnya.

"Kapet sudah tidak berkembang. Makanya saat ini pemerintah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selayar yang berada di selatan Pulau Sulawesi paling stratgeis dengan 12 provinsi lain di KTI. Makanya, Selayar paling potensial sebagai bandar niaga timur," kata Alwi.

Sesuai rencana, melalui Menteri Perekonomian, Selayar akan didorong menjadi pusat inti dari distribusi logistik, minyak, dan lainnya. Sesuai data distribusi arus barang dari Surabaya mengalir ke KTI cukup besar, misalnya Papua 27.093 ton, Sulawesi 4.258 ton. Potensi inilah yang mesti ditangkap pemerintah daerah agar bisa memajukan Selayar.

Alwi menambahkan, dari faktor oseanografi, Selayar sangat mendukung. Itu karena Selayar diapit dua atol dan laut dalam. Semua kapal besar bisa sandar. Sekarang yang diperlukan bagaimana meyakinkan pedagang besar di Surabaya agar bersedia menempatkan sebagian barang di Selayar.

Mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng yang menjadi panelis mengungkapkan, sangat berterima kasih karena daerah kelahirannya menjadi salah satu pemenang daerah tertinggal untuk dikembangkan.

"Tidak ada kesinambungan kalau tidak ada partisipasi masyarakat. Kalau sudah ada keputusan politik," kata Tanri.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menyambut baik hasil penelitian BPPT itu. Syahrul mengatakan, Selayar sebagai daerah pengembangan ekonomi, memang patut didorong. (aci)

Kuota BBM Selayar Bertambah 75 Ton


MAKASSAR -- Kabupaten Kepulauan Selayar, baru-baru ini mendapat tambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) sekitar 75 ton yang terbagi ke tiga agen. Setiap agen mendapat jatah 25 ton. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Syaiful Arif baru-baru ini.

Namun, Syaiful tidak merinci besaran premium dan solar. Dengan tambahan jatah tersebut, total kuota BBM kepulauan berjuluk Tana Doang tersebut, sekitar 500 ton. Tapi kuota tersebut lanjut Syaiful, belum cukup untuk menunjang aktivitas masyarakat Selayar yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.

"Kebutuhan kita sekitar 600-700 ton. Jadi kita masih butuh sekitar 100-200 ton. Tapi tambahan kuota itu sedikit membantu mobilitas di Selayar, termasuk mobilitas ekonomi," sebutnya.

Rendahnya pasokan BBM tersebut kata Syaiful, menjadi pertimbangan para investor untuk masuk. Menurutnya, banyak investor luar yang masuk ke Selayar dan melihat potensi perikanan di daerah ini bagus. Namun, saat mengetahui kurangnya pasokan BBM, banyak yang kemudian memilih mundur.

Produksi ikan di Selayar sebut Syaiful sekitar 12 ribu ton per tahun. Itu kata dia, di luar yang didistribusikan ke Sinjai dan Bali. "Kita harapkan distribusi BBM bisa lancar sehingga kita bisa menarik investor. Ikan selayar banyak ke Sinjai dan Bali. Rata-rata jenis ikan karang," sebutnya.

Apalagi dengan beroperasinya penerbangan Wings Air yang merupakan kelompok Lion Air dari Makassar ke daerah tersebut, akan turut menggenjot ekonomi daerah yang selama ini hanya diakses melalui fery itu. Wings sudah melakukan ujicoba terbang Makassar-Selayar beberapa waktu lalu. "Sekarang kendalanya tinggal kabel yang melintang di sekitar landasan, tapi saya sudah bicarakan dengan pihak PLN, dan mereka merespons positif," jelasnya.

Saat ini, Selayar diterbangi pesawat jenis SMEC atau DAS. Saat ini, SMEC juga menjajaki rute Makassar-Selayar-Bali, serta Makassar-Selayar-Lombok. "Kalau ini jadi, saya kira Kepulauan Selayar akan semakin terbuka dengan dunia luar, sehingga akses ekonomi juga akan lebih terbentang," sebutnya. (Sumber : http://www.fajar.co.id)

Sabtu, 07 Mei 2011

Lion Air Uji Terbang di Rute Makassar-Selayar



MAKASSAR -- Maskapai nasional Lion Air melalui anak usahanya, Wings Air, kemarin, melakukan uji coba penerbangan dari Makassar ke Selayar. Pesawat berlabel Wings Air jenis ATR 72-500 PK-WFF mendarat dengan sempurna di bandar urada Aroeppala. Pesawat buatan tahun 2010 ini hanya butuh 30 menit dari Bandara Sultan Hasanuddin.
Penerbangan uji coba pada rute Makassar-Selayar pesawat yang dipiloti Capt Penerbang Fiet Gerald dan Co Pilot Agus Ma'ruf ini mengangkut Bupati Selayar, H Syahrir Wahab, Operation Director Lion Wings Air, Capten Penerbang Redi Irawan, serta Wakil Bupati Selayar (2005-2010) Hj. Nur Syamsina Aroeppala dan masyarakat Selayar.
Setibanya di Bandara Aroeppala, Syahrir, mengatakan, setelah rute Makassar-Selayar, dia akan berupaya memperjuangkan pembukaan rute ke Nusa Tenggara timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi Tenggara.
Syahrir berharap masuknya Lion Air bisa menggairahkan kunjungan wisatawan lokal, maupun mancanegara ke Selayar. "Ke depan kita harapkan ada penerbangan reguler setiap hari sehingga akses wisatawan ke Selayar semakin mudah, cepat, dan nyaman," urainya.
Sementara itu, Operation Director Lion Wings Air, Capten Penerbang, Redi Irawan, mengakui sarana dan prasarana bandar udara Aroeppala sudah layak untuk didarati pesawat Wings Air. Namun fasilitas yang tersedia kata dia, masih harus dibenahi seperti kabel listrik dan lain-lain.
"Paling mendesak yang harus dibenahi adalah penambahan lebar lintasan dari 23 meter menjadi 30 meter agar pesawat Wings Air ATR 72-500 bisa mendarat dengan baik demi keselamatan bersama," jelasnya.
Kepala Bandara Aroeppala, Jabis, menambahkan, saat ini, bandar udara Selayar ini masih tergolong kelas 4B yang hanya bisa disinggahi pesawat maksimal jenis ATR 72-500 PK-WFF berkapasitas 75 orang. (id)

Selayar Segera Bebas Isolasi



MAKASSAR -- Bupati Kabupaten Selayar Kepulauan HM Syahrir Wahab menegaskan, kelangkaan stok bahan pokok di wilayahnya segera teratasi. Paling tidak, sebutnya, dalam dua hari ke depan pasca dibukanya kembali pelayaran dari pelabuhan Bira, Bulukumba, Rabu besok, 19 Januari.
Warga Selayar memang sempat kesulitan bahan pokok akibat pasokan yang terganggu cuaca buruk. Ombak besar yang mengadang pelayaran dari Bulukumba ke Selayar, sempat mengisolasi Tanadoang itu sehingga stok bahan pokok mengalami kelangkaan.
Syahrir Wahab mengungkapkan, kapal feri yang sejak beberapa hari terkahir tidak melakukan aktivitas pelayaran, dijamin besok sudah bisa berlayar kembali. “Insya Allah Rabu nanti (besok, red) penyeberangan sudah dibuka sehingga pasokan bahan pokok sudah jalan lagi. Mungkin kapal-kapal kayu belum, tapi feri sudah bisa,” jelasnya.
Bupati dua periode itu mengakui, dirinya sendiri tidak bisa tembus ke Selayar akibat cuaca buruk. Makanya, kata dia, sambil menunggu cuaca bagus, pihaknya mengikuti salah satu acara kedinasan di Jakarta. “Kebetulan ada acara di Jakarta, jadi saya ikuti dulu acara tersebut,” ujarnya via telepon malam tadi.
Meski berada di Jakarta, Syahrir mengakui terus memantau perkembangan daerahnya. Dari sejumlah bahan pokok, lanjut dia, stok telur memang sempat langka. Sementara beras, katanya, persediaan masih relatif terpenuhi.
Bukan hanya bahan pokok, stok bahan bakar minyak (BBM), khususnya premium, juga terasa sangat kurang. Pasokan pertamina dan kebutuhan masyarakat Selayar selama ini, lanjut Syahrir tidak berimbang. Pasokan pertamina, sebut dia hanya 325 ton, sementara kebutuhan premium sekitar 700 ton.
"Jadi kami butuh dua kali lipat, karena pertumbuhan kendaraan sangat tinggi. Apalagi, saat ini pasokan kurang karena cuaca jadi sangat mengganggu mobilitas,” ungkapnya.
Syahrir sendiri sudah pernah menyurat ke Pertamina untuk meminta tambahan jatah BBM, khususnya premium. Namun menurut dia, permintaannya itu belum direspons.
GM Pertamina Wilayah Makassar, Ferdy Novianto yang dihubungi beberapa waktu lalu mengungkapkan, surat tersebut salah alamat. Seharusnya, sebut Ferdy, permintaan Pemkab Selayar itu dialamatkan ke BPH Migas, bukan ke Pertamina.
Pertamina, lanjut Ferdy, hanya operator. Memang, kata dia, Pertamina juga sementara mengkaji untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), karena distribusi BBM di Selayar hanya sistem pengecer.
Dinsos Provinsi Siapkan Sembako
Kadis Sosial Pemprov Sulsel Suwandi Mahendra mengatakan pihaknya telah melakukan upaya antisipasi terhadap terhentinya pasokan bahan pokok di Selayar. Pihaknya, ungkap Suwandi malam tadi, telah mengisi gudang-gudang kosong dengan bahan pokok yang ada di daerah kepulauan tersebut.
“Sebelum cuaca seperti ini, dengan berkoordinasi pemerintah setempat, kami sudah mengisi gudang-gudang kosong yang ada di Selayar dengan bahan makanan. Jadi jika ada masalah, bahan makanan ini bisa dilepas ke masyarakat,” kata Suwandi malam tadi.
Dia menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan dari Selayar mengenai masalah kekurangan pasokan bahan pokok. Makanya, instansi yang dia bawahi menganggap kondisi di Selayar masih kondusif. “Tapi jika memang kondisinya sudah darurat, kita siap melakukan penanganan khusus,” ucapnya. (asw-die)